UNS Catatkan Rekor Gerakan Moral Kebangsaan Dengan Bahasa Isyarat

Minggu, 18 Agustus 2019 - 23:44 WIB
UNS Catatkan Rekor Gerakan Moral Kebangsaan Dengan Bahasa Isyarat
Rektor UNS Profesor Jamal Wiwoho saat menerima piagam penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) dalam pemecahan rekor gerakan moral kebangsaan dengan bahasa isyarat oleh mahasiswa terbanyak, minggu (18/8/2019). FOTO/IST
A A A
SOLO - Student Vaganza yang digelar sebagai acara penutup kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahsiswa Baru (PKKMB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo 2019 kembali menorehkan rekor baru.

Setelah tahun lalu memperoleh rekor Peragaan Semaphore dukungan untuk Kontingen Indonesia yang berlaga di Asian Paragames 2018, kini UNS kembali mendapatkan rekor baru dalam peragaan bahasa isyarat, Minggu (18/8/2019).

Rekor peragaan bahasa isyarat yang dilakukan pada Student Vaganza UNS 2019, diikuti seluruh mahasiswa baru UNS tahun 2019. Selain itu, segenap pimpinan universitas turut memandu peserta Student Vaganza untuk memecahkan rekor ini dari atas panggung. Dalam pemecahan rekor, UNS yang berkolaborasi dengan Gerak Cinta Merah Putih (GCMP) ingin mengajak mahasiswa baru agar menyatakan komitmennya terhadap Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

Ketua GCMP, Maria Arbanu mengatakan, peragaan bahasa isyarat ini merupakan salah satu cara dalam menanamkan semangat kebangsaan kepada para mahasiswa. Selain itu, Maria Arbanu juga berharap agar dalam Student Vaganza dapat menjadi ajang bagi mahasiswa-mahasiswi dalam menyebarkan semangat kebangsaan kepada seluruh pemuda di seluruh tanah air.

“Tujuan umum dari aksi ini yaitu untuk menanamkan dan menggelorakan semangat kebangsaan para mahasiswa, lalu mendeklarasikan penegakan ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika serta menyebarkan semangat kebangsaan kepada seluruh mahasiswa dan pemuda di seluruh Indonesia,” ujar Maria Arbuna, Minggu (18/8/2019).

Tidak hanya untuk menyuarakan komitmen kesetiaan kepada Pancasila, UUD, 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, namun dengan pemecahan rekor ini UNS juga ingin menyuarakan bahwa kaum disabilitas juga berhak untuk medapatkan kesetaraan, terutama dalam memperoleh hak pendidikan mereka.

“Jadi, kami ingin agar rekor bahasa isyarat ini bisa menjadi kesempatan buat UNS menyuarakan kesetaraan atas teman-teman kita penyandang disabilitas. UNS harus mewujudkan dirinya sebagai kampus yang mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif bagi mereka,” timpal Faisal, Koordinator Tim Event PKKMB UNS 2019.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1480 seconds (0.1#10.140)