Mahasiswa Baru UNS Kampanyekan Pengurangan Sampah Plastik

Minggu, 18 Agustus 2019 - 16:22 WIB
Mahasiswa Baru UNS Kampanyekan Pengurangan Sampah Plastik
Formasi yang diciptakan mahasiswa baru UNS Solo dalam puncak PKKMB di Stadion kampus setempat. FOTO/IST
A A A
SOLO - Rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mencapai acara puncaknya, Minggu (18/8/2019).

Sebagai penutup, ribuan Mahasiswa Baru (Maru) UNS tahun 2019 menghadiri jalannya Student Vaganza bertempat di Stadion UNS. Dalam acara yang digelar sejak pagi, Maru UNS berbaris rapi di lapangan stadion untuk membuat formasi.

Dalam formasi PKKMB UNS tahun ini, panitia PKKMB mengembangkan 21 formasi dengan ditambah 30 transisi. “Tahun ini kami ingin membuat formasi dengan warna yang simpel namun dapat menghasilkan banyak konfigurasi yang berbeda," ujar Koordinator Tim Event, Faisal. Formasi yang dibuat pada penyelenggaraan PKKMB tahun ini tidak hanya sebagai ajang pembuktian kreativitas mahasiswa UNS saja.

Sebab pada tahun ini panitia PKKMB UNS 2019 menyisipkan pesan khusus melalui formasi yang diperagakan. Pesan yang dimaksud adalah untuk mengurangi sampah plastik atau barang berbahan plastik. Ajakan untuk mengurangi sampah plastik merupakan salah satu kampanye yang sudah lama disuarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS.

"Jadi kami ini mendukung program BEM tentang zero waste less plastic," ujar Asham yang merupakan salah satu anggota Tim Event PKKMB UNS 2019.

Pengurangan sampah plastik sangat perlu disuarakan sebab saat ini kondisi lingkungan sudah sangat terganggu dengan limbah atau sampah plastik. Salah satunya adalah sampah plastik yang mencemari laut. Anggota Tim Event lainnya, Lingga, menambahkan, sebagai mahasiswa dirinya ingin agar UNS menjadi role model dalam membuat formasi yang usefull dan estetik tanpa menghasilkan sampah plastik dan kertas.

Sebelum memulai jalannya pembuatan formasi, Rektor UNS Profesor Jamal Wiwoho terlebih dahulu menyampaikan pesan dalam Student Vaganza supaya Maru tahun 2019 harus siap dalam menghadapi bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia.

"Ke depan kita akan menyongsong tantangan baru, bonus demografi pada penduduk usia produktif adalah kapital SDM yang harus kita kelola dengan baik. Mari kita segera tinggalkan pemikiran-pemikiran sempit-radikal, pemikiran yang selalu merasa dirinya paling benar sendiri, yang bertentangan dengan Pancasila," ujar Jamal.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7724 seconds (0.1#10.140)