Profesor Universitas Diponegoro Deklarasi Kampus Antiradikalisme

Minggu, 18 Agustus 2019 - 14:59 WIB
Profesor Universitas Diponegoro Deklarasi Kampus Antiradikalisme
Sejumlah professor Undip mengenakan baju adat dari berbagai daerah menggelar deklarasi antiradikalisme serta komitmen Undip sebagai benteng Pancasila dan NKRI. FOTO/IST
A A A
SEMARANG - Para profesor di Unversitas Diponegoro (Undip) beserta pimpinan universitas, dekan dan Tim Antiradikalisme melakukan deklarasi Antiradikalisme serta komitmen Undip sebagai Benteng Pancasila dan NKRI.

Deklarasi dilakukan pada saat Upacara Peringatan HUT Ke-74 Kemerdekaan RI di Kampus Undip Tembalang, Semarang, Sabtu (17/8/2019) yang dipimpin oleh Rektor Undip Prof Yos Yohan Utama.

Dalam deklarasi tersebut, sejumlah profesor mengenakan baju adat dari berbagai daerah sebagai bentuk multikulturalisme bangsa Indonesia yang perlu untuk terus dirawat. Selain itu juga ditampilkan atraksi tari dari sejumlah daerah di Indonesia dan tari Wira Pertiwioleh profesor, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.

Menurut Ketua Tim Antiradikalisme Undip, Muhammad Adnan, deklarasi dilakukan sebagai bagian dari langkah Undip mencegah paham radikal yakni pemikiran atau gerakan yang bertujuan merubah ideologi negara Pancasila dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Undip sebagai benteng Pancasila dan NKRI merupakan kesadaran bersama dari seluruh civitas akademika bahwa Pancasila dan NKRI inilah ideologi dan bentuk negara terbaik bagi bangsa Indonesia yang memiliki keragaman suku,bangsa, agama dan budaya,” tandas Adnan dalam siaran pers, Minggu (18/8/2019).

Dia menegaskan, radikalisme menjadi salah satu tantangan terbesar saat ini yang berpotensi memecah belah persatuan, keberagaman dan eksitensi bangsa Indonesia. “Baik radikalisme yang bersumber dari agama (kanan) maupun yang bersumber dari non agama (kiri) semuanya harus dicegah,” tegasnya.

Pihaknya menyatakan bahwa deklarasi tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan Undip dalam rangka mencegah berkembangnya paham radikal dan memperkuat nasionalisme kebangsaan bagi seluruh civitas akademika.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7455 seconds (0.1#10.140)