Tim II KKN Undip Semarang Optimalisasi Potensi Desa Genting

Sabtu, 17 Agustus 2019 - 20:01 WIB
Tim II KKN Undip Semarang Optimalisasi Potensi Desa Genting
Sejumlah anggota Tim II KKN Undip saat melihat proses pengolahan kopi di Desa Genting, Kabupaten Semarang. Foto/IST
A A A
SEMARANG - Pemerintah meyakini bahwa sikap mental yang dibangun di dalam masyarakat merupakan hal yang penting untuk mampu mengembangkan dan memajukan suatu daerah.

Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang diusung oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), dan Kementrian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi diharapkan dapat mewujudkan sikap mental bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Universitas Diponegoro (Undip) Semarang sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia melakukan penerjunan mahasiswa yang tergabung dalam Tim II KKN Undip 2019 di Desa Genting, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang untuk mampu melaksanakan 7 program GNRM yaitu pendampingan pengurusan perizinan industri rumah tangga (PIRT), pendampingan pengurusan izin usaha mikro (IUM), optimalisasi potensi desa, perancangan sistem informasi, bersih desa, dan publikasi.

Desa Genting memiliki 13 dusun dengan segala keindahan dan potensi yang ada. Beberapa potensi utama yang ada di Desa Genting adalah jamur dan kopi. Tim II KKN Undip melihat potensi tersebut dan sangat amat disayangkan jika potensi tersebut tidak dioptimalkan dengan baik.

“Kami sesungguhnya sangat mengharapkan bahwa masyarakat luas lebih mengenal kopi dari Desa Genting,” katan Kepala Desa Genting Muhlasin, Sabtu (17/8/2019).

Program optimalisasi potensi Desa Genting dilakukan dengan penggalian informasi lebih dalam dengan para pelaku usaha yang menggeluti produk jamur dan kopi. Kemudian Tim II KKN Undip melakukan pendekatan dan pendampingan secara langsung dengan 3 pelaku usaha di Desa Genting agar lebih mudah untuk ditindaklanjuti.

“Kami memiliki tujuan yang sama untuk mengembangkan potensi produk lokal dan menggerakan roda perekonomian Desa Genting. Pengolahan kopi mulai dari penanaman hingga pengemasan produk dilakukan petani dan masyarakat Desa Genting sendiri,” kata salah seorang pelaku usaha di Desa Genting, Simon.

Menurut dia, permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha cenderung sama, yaitu ada pada bidang pemasaran dan pengemasan produk yang ada. “Kopi di Desa ini memang sudah sangat baik, namun kendalanya pemasaran. Pembelinya hanya orang sekitar sini saja,” ujarnya.

Melihat kondisi permasalahan tersebut Tim II KKN Undip melaksanakan program optimalisasi potensi produk kopi dan jamur dengan pemasaran melalui media sosial dan pembentukan website sehingga promosi bisa dilakukan dengan optimal dan produk diketahui oleh masyarakat luas. Disisi lain, proses jual beli semakin praktis dan cepat.

“Pendampingan dilakukan hingga para pelaku usaha dapat mengerti dalam menjalankan media sosial tersebut hingga proses jual beli usai. Kami juga ikut memasarkan,” kata salah seorang anggota Tim II KKN Undip Ovie,21.

Menurut dia, Pembentukan website juga turut disinergikan dengan website Desa Genting sendiri sehingga seluruh media sosial yang ada serta artikel yang menyangkut potensi Desa Genting dapat dilihat di wehsite tersebut. “Website Desa Genting dapat diakses melalui www.genting-jambu.com,” ujarnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.4992 seconds (0.1#10.140)