Jet F-16 Viper Taiwan Jadi Lawan Tangguh Su-35 China

Sabtu, 17 Agustus 2019 - 18:31 WIB
Jet F-16 Viper Taiwan Jadi Lawan Tangguh Su-35 China
Jet tempur F-16 Fighting Falcon Viper (V) Block 70 produksi Lockheed Martin Amerika Serikat. Foto/Lockheed Martin
A A A
BEIJING - Militer Taiwan mengajukan pembelian 66 unit pesawat jet tempur F-16 Viper terbaru dari Lockheed Martin Amerika Serikat (AS).. Para pakar militer menilai pesawat itu akan menjadi lawan tangguh jet tempur Su-35 dan J-10 yang diandalkan China.

Beijing telah bereaksi marah atas keputusan administrasi Trump yang dilaporkan menyetujui penjualan puluhan pesawat F-16 Viper senilai USD8 miliar kepada Taipei. Keputusan itu belum resmi, karena belum disampaikan ke Kongres. Namun, sumber administrasi Trump dan para senator Amerika telah membocorkan keputusan Trump tersebut.

Menurut para pakar militer, varian baru F-16 yang diinginkan Taiwan dapat membawa berbagai macam rudal air-to-air (udara-ke-udara) jarak pendek dan menengah dan sangat mampu melawan ancaman serangan udara dari Su-35 dan J-10 yang ketiganya sama-sama pesawat tempur generasi keempat.

Su-35 merupakan jet tempur buatan Rusia. Selain China, Indonesia juga membeli sekitar 11 unit pesawat tempur serupa dan hingga kini belum dikirim Rusia.

"Penjualan ini tidak akan memiliki dampak yang menentukan dan bertahan lama pada hubungan AS-China," kata Bonnie Glaser, direktur China Power Project at the Centre for Strategic and International Studies, dikutip South China Morning Post, Sabtu (17/8/2019).

Tindakan retribusi yang relatif sederhana yang dapat diambil Beijing sebagai tanggapan terhadap kesepakatan penjualan pesawat tempur itu mungkin termasuk membatalkan beberapa kontrak untuk perusahaan-perusahaan AS.

"Menambahkan perusahaan-perusahaan (AS) ke dalam daftar entitas atau individu yang terancam dianggap sebagai ancaman bagi China dan meningkatkan audit," kata Kelsey Broderick, analis China di Eurasia Group.

Glaser menambahkan bahwa dia tidak mengharapkan paket senjata itu akan sangat bermanfaat bagi Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dalam upaya pemilu Januari, mengingat banyak pemilih Taiwan yang agak bosan tentang penjualan senjata.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying telah memperingatkan Washington untuk tidak nekat menjual jet-jet tempurnya kepada Taiwan. Beijing masih menganggap pulau yang memerintah sendiri itu sebagai provinsi China yang membangkang.

"China mendesak AS untuk sepenuhnya menyadari sifat sangat sensitif dan berbahaya dari masalah yang relevan, mematuhi prinsip satu-China, menahan diri dari menjual jet tempur F-16 ke Taiwan dan menghentikan penjualan senjata ke dan kontak militer dengan Taiwan," kata Hua.

"Kalau tidak, pihak China pasti akan membuat reaksi keras, dan AS harus menanggung semua konsekuensinya," ancam Hua, tanpa merinci spesifik konsekuensi apa yang akan diterima Washington atas langkahnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7129 seconds (0.1#10.140)