Rudal yang Ditembakkan Korut Diklaim Senjata Baru

Sabtu, 17 Agustus 2019 - 11:00 WIB
Rudal yang Ditembakkan Korut Diklaim Senjata Baru
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ketika memantau langsung uji tembak rudal. Foto/REUTERS/KCNA
A A A
PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un memantau langsung uji tembak dua rudal ke arah Laut Jepang Jumat dini hari kemarin. Kantor berita negara Korea Utara, KCNA, pada Sabtu (17/8/2019) mengklaim kedua misil yang ditembakkan tersebut merupakan senjata baru.

Pantauan langsung Kim seperti itu juga terjadi pada serentetan uji tembak misil Pyongyang dalam beberapa pekan terakhir.

"Pemimpin Korea Utara memandu uji coba senjata baru lagi pada Jumat pagi," tulis KCNA. "Ilmuwan pertahanan nasional juga menunjukkan hasil yang sempurna dalam uji coba, dan membantu memperkuat kepercayaan diri pada sistem senjata ini," lanjut laporan tersebut.

Tes misil kemarin adalah yang kedua dalam seminggu dan keenam sejak 25 Juli 2019. Seperti tes sebelumnya, kedua rudal ditembakkan ke Laut Jepang. Tidak jelas sistem senjata baru apa yang diluncurkan, karena belum ada laporan intelijen yang mengidentifikasi kedua proyektil terbaru dari rezim Korut.

Kendati demikian, kedua misil itu diduga kuat sebagai rudal balistik jarak pendek atau roket dengan manuver terbang rendah yang dijuluki oleh militer Korea Selatan sebagai sistem rudal KN-23 dengan peluncur mobile.

Senjata-senjata itu lebih mampu menembus sistem pertahanan rudal Amerika Serikat dan Korea Selatan di sekitar wilayah Semenanjung Korea daripada rudal balistik biasa. Sebab, senjata itu dapat terbang terlalu tinggi untuk diintersepsi sistem pertahanan Patriot, tetapi juga bisa terlalu rendah untuk diintersepsi sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) maupun sistem Aegis.

Pyongyang mengatakan tes misil itu sebagai protes atas keikutsertaan Seoul dalam latihan perang bersama Amerika Serikat (AS). Pyongyang menganggap latihan perang tersebut melanggar perjanjian ketiga negara yang dibuat pada Juni 2018.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8838 seconds (0.1#10.140)