Ini Penjelasan Indonesia Akan Punah yang Disebutkan Prabowo

Kamis, 20 Desember 2018 - 19:18 WIB
Ini Penjelasan Indonesia Akan Punah yang Disebutkan Prabowo
Ketua BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso memberikan penjelasan di Kopi Bos, Jalan Asem Baris Raya, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (20/12/2018). FOTO/SINDOnews/Rico Afrido Simanjuntak
A A A
JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyebut Indonesia akan punah jika kubunya kalah pada Pemilu 2019. Pernyataan ini kontan menimbulkan polemik dan mengundang pro kontra di masyarakat.

Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso menjelaskan, pernyataan Prabowo mengacu dari sejarah kerajaan-kerajaan terdahulu di Nusantara, sebelum terbentuknya Indonesia.

"Pertama kita dari histori dari negara Nusantara ini semakin pendek, Sriwijaya 300 tahun, Demak hanya puluhan tahun. Tentunya kita harus kritis," ujar Djoko di Kopi Bos, Jalan Asem Baris Raya, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (20/12/2018).

(Baca juga: Prabowo Sebut Indonesia Akan Punah, Maruf Amin: Memang Hewan Purba)

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menjelaskan, negara seperti manusia yang bisa "sakit" bahkan memiliki usia tersendiri. Oleh karena itu jika tidak diurus dengan baik, maka "penyakitnya" bukan hal mustahil akan datang.

"Negara itu seperti manusia, bisa terkena serangan jantung, liver pada umur 80 sampai 90-an. Uni Soviet habis, Yugoslavia habis, bahkan Amerika juga pernah perang saudara dan lebih banyak korbannya dari perang dunia. Jadi umur negara-negara itu bisa terserang penyakit," tutur mantan Panglima TNI itu.

Menurut dia, Indonesia mengalami globalisasi dan perubahan iklim di penghujung abad 20. Salah satu arus globalisasi yang dimaksud adalah peredaran narkoba yang masuk ke Indonesia dengan jumlah tidak terhingga, selain kesenjangan sosial yang belum bisa diatasi.

"Inilah yang kita hadapi, masih banyak lagi kesenjangan sosial. Menurut Profesor Edi Swasono artinya yang miskin dan kaya makin jauh. Maka ini semua jadi ancaman kita yang sudah membahayakan bangsa, tinggal kalian yang mengawasi bangsa ini," tuturnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8515 seconds (0.1#10.140)