Gratiskan Sekolah, Pemprov Jateng Siapkan Rp1 Triliun

Rabu, 14 Agustus 2019 - 15:30 WIB
Gratiskan Sekolah, Pemprov Jateng Siapkan Rp1 Triliun
Gratiskan Sekolah, Pemprov Jateng Siapkan Rp1 Triliun. Ilustrasi
A A A
SEMARANG - Anak miskin di Jawa Tengah akan mendapatkan sekolah gratis. Tahun depan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan meningkatkan anggaran pendidikan hingga Rp1 triliun lebih, salah satunya untuk menggratiskan biaya sekolah bagi siswa miskin.

Ditemui usai menggelar dialog bersama Ombudsman di kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Rabu (14/8/2019,) Ganjar mengatakan saat ini pihaknya sedang mempersiapkan program sekolah gratis itu.

"Sekarang sedang dibahas anggarannya, mudah-mudahan lancar. Kami ingin menjamin mereka yang benar-benar miskin, kami pastikan sekolahnya gratis," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan, program sekolah gratis tersebut akan dimulai pada tahun 2020. Terkait berapa anggaran yang disiapkan, dirinya mengatakan lebih dari Rp1 triliun. "Kira-kira Rp1 triliun lebih dikit, saya lupa pastinya," tambahnya.

Saat ditanya awak media bahwa daerah lain seperti Jawa Timur dan Jawa Barat menggratiskan semua siswanya, dia menanggapi santai. Ia menerangkan, prioritas sekolah gratis di Jateng memang untuk siswa miskin. Sebab menurutnya, siswa yang orang tuanya kaya tidak perlu digratiskan karena mereka sudah mampu membayar.

"Wong mampu kok dibantu, opo ora malah keleru (orang mampu kok dibantu, apa tidak salah)? Kami prioritaskan untuk siswa miskin terlebih dahulu," terangnya.

Menurutnya, upaya Jateng memperbaiki kualitas pendidikan pun tidak hanya fokus siswa tapi juga tenaga pendidikan.

"Jatim dan Jabar itu guru honorernya belum UMK lho gajinya, Jateng honorer SMA SMK sudah semuanya UMK. Jadi not bad lah," ungkapnya.

Selain untuk menggratiskan biaya sekolah siswa miskin, penambahan anggaran pendidikan juga untuk mendukung program pemerintah memfavoritkan semua sekolah. Nantinya, anggaran itu digunakan untuk menambah sarana prasarana sekolah-sekolah pinggiran agar setara dengan sekolah perkotaan.

"Jadi kalau pak Mendikbud bilang tidak boleh ada sekolah favorit, maka jalan satu-satunya adalah memfavoritkan semua sekolah. Nah anggaran itu nanti kami gunakan untuk itu," terangnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2989 seconds (0.1#10.140)