Adisutjipto Kelebihan Kapasitas, Penerbangan Dialihkan ke YIA

Rabu, 14 Agustus 2019 - 03:55 WIB
Adisutjipto Kelebihan Kapasitas, Penerbangan Dialihkan ke YIA
Anggota DPD RI Muh Afnan Hadikusumo (kanan) saat memberikan keterangan kepada media di Kantor DPD RI perwakilan DIY di Yogyakarta. FOTO/SINDOnews/Suharjono
A A A
YOGYAKARTA - PT Angkasa Pura I benar bener menyiapkan Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprogo untuk pengalihan penerbangan di Bandara Internasional Adi Sutjipto yang kelebihan kapasitas. Dalam waktu dekat sebagai besar penerbangan bakal dialihkan di YIA.

Pelaksana tugas (Plt) General Manager YIA, Agus Pandu Purnama mengatakan, pemindahan penerbangan ini akan dilakukan pada bulan Oktober mendatang. Menurut rencana 65% penerbangan di Adisutjipto bakal segera beralih ke YIA.

"Saat ini sudah 14 maskapai yang take of dan landing di YIA, nanti mulai Oktober 66% penerbangan di Adisutjipto kita pindahkan ke YIA," terangnya saat rapat kerja (Raker) Anggota DPD dengan Pemda dan Instansi Terkait dalam Rangka Menindaklanjuti Aspirasi Masyarakat tentang Infrastruktur di Wilayah DIY, di Kantor DPD RI Perwakian DIY di Yogyakarta Selasa (13/8/2019).

Menurutnya, kelebihan kapasitas Bandara Adisutjipto tidak bisa tertangani lagi sehingga perlu alternatif bandara dengan kapasitas tinggi. Dengan adanya YIA sebagai solusi overcapacity di Adisutjipto, diperlukan akses menuju YIA yang harus segera diselesaikan. Jalan tol kata dia, menjadi kebutuhan utama sebagai upaya mempermudah akses.

"Yang juga perlu dipikirkan adalah keberadaan rumah sakit internasional dekat YIA," ulasnya. Tidak hanya itu Pandu juga membicarakan persiapan tenaga kerja dengan 70% yang diambilkan dari masyarakat terdampak bandara.

Dalam kesempatan tersebut, para anggota DPD mendukung pemindahan penerbangan ke YIA. Bahkan Afnan Hadikusumo secara khusus menyampaikan infrastruktur pendukung seperti rumah sakit internasional. "RS PKU Muhammadiyah sudah siap ada lahan dengan jarak 5 Km dari bandara," ucap Afnan.

Sedangkan GKR Hemas menyinggung tenaga kerja di Bandara. "Kita dukung pemindahan ini, nah tenaga kerja lokal kalau bisa ditambah," ungkapnya.

Begitu juga dengan Hafidz Asrom yang berharap keberadaan Bandara bisa mendorong ekspor. "UMKM dan perikanan harus terdongkrak dengan keberadaan YIA," ulasnya.

Sementara anggota DPD yang lain, Cholid Mahmud tidak menghadiri acara rapat kerja anggota DPD tersebut.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1581 seconds (0.1#10.140)