Ratusan Hewan Korban di Sleman Terkena Penyakit Cacing Hati

Senin, 12 Agustus 2019 - 22:45 WIB
Ratusan Hewan Korban di Sleman Terkena Penyakit Cacing Hati
Tim pengawas dan pemantau hewan kurban DPPP Sleman menemukan cacing hati pada hewan kurban yang disembelih warga, Minggu (11/8/2019). FOTO/Ilustrasi/DOK SINDOnews
A A A
SLEMAN - Tim pengawas dan pemantau hewan kurban Bidang Peternakan dan Kesehatan hewan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Sleman menemukan cacing hati (fasciola hepatica) pada hewan kurban, baik sapi, domba maupun kambing yang disembelih warga di sejumlah lokasi, Minggu (11/8/2019).

Data DPPP menyebut dari 17.635 ekor hewan kurban (sapi 6.854 ekor, domba 9.049 ekor dan kambing 1.732 ekor), 644 ekor atau 3,65% di antaranya diketahui terkena penyakit cacing hati. Dari jumlah tersebut paling banyak ditemukan di sapi yaitu 615 ekor, domba 28 ekor dan kambing 1 ekor. Jumlah itu hasil dari pantauan di 1.950 titik potong yang tersebar di 17 kecamatan se Sleman.

Kepala DPPP Sleman, Heru Saptono mengatakan, dari hasil pemeriksaan masih menemukan penyakit cacing hati pada hewan kurban. Hati hewan
yang terkena penyakit cacing hati itu tidak boleh dimakan sebab berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi. Karena itu hati yang terkena cacing hati tersebut diamankan untuk selanjutnya dimusnakan.

“Beberapa daging hati hewan kurban yang terkena penyakit cacing hati itu bervariasi, ada yang utuh satu hati, separuh daging hati dan ada yang hanya seperdelapan daging hati,” ungkapnya, Senin (12/8/2019) .

Heru menjelaskan hati yang mengandung cacing memiliki ciri-ciri berwarna pucat dan dipenuhi urat berwarna putih yang cukup tebal. Daging hati yang sehat biasanya berwarna lebih segar dan permukaannya relatif lebih halus. Semakin banyak ditemukan penebalan saluran ke hati yang berwarna putih menandakan semakin banyak cacing di dalamnya.

“Selain cacing hati, juga ditemukan penyakit phenumeo (radang paru-paru), pada sapi dan kambing. Untuk sapi jumlahnya tujuh ekor dan kambing satu ekor," akunya.

Sedangkan dalam pemantauan tersebut pihaknya menerjunkan 300 petugas. Mereka berasal dari DPPP, PPL, dokter hewan praktik dan kader pengawas pemotongan hewan korban. Selain itu juga dibantu dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM.

“Karena penyembelihan masih berlangsung, maka kami pun akan terus melakukan pengawasan dan pemantaun terhadap hewan kurban tersebut,”
ungkapnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1028 seconds (0.1#10.140)