Bekas Pabrik Gula di Brebes Ini Akan Disulap Jadi Rest Area Terindah

Kamis, 17 Januari 2019 - 06:00 WIB
Bekas Pabrik Gula di Brebes Ini Akan Disulap Jadi Rest Area Terindah
Bangunan bekas Pabrik Gula (PG) Banjaratma akan dijadikan rest area KM 260 B di ruas tol Pejagan-Pemalang. FOTO/IST
A A A
BREBES - Rest area KM 260 B di ruas tol Pejagan-Pemalang diyakini akan jadi rest area terindah di Indonesia. Pasalnya, perpaduan eksotisme bangunan serta kelezatan kuliner khas akan jadi daya tarik tiada duanya.

Rest area atau TIP (Tempat Istirahat dan Pelayanan) KM 260 B merupakan hasil kerja konsorsium BUMN di bangunan bekas pabrik gula (PG) Banjaratma. PG yang masuk sebagai cagar budaya ini dibangun pada 1908 oleh perusahaan gula asal Belanda N.V. Cultuurmaatschappij (perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam).

"Ini akan jadi the best rest area dan secara arsitektur akan jadi De Tjolomadoe 2. Bahkan tidak sekadar rest area, ini juga akan jadi destinasi wisata yang bisa kita kembangkan untuk pertunjukan," kata Ganjar saat meninjau proses pembangunan TIP KM 260 B, Rabu (16/1/2019).

Merenovasi bangunan cagar budaya memang tidak gampang. Karena harus taat pada nilai-nilai sejarah, salah satunya tidak boleh mengubah nilai artistik dan esensi awal bangunan. Terlebih pada masanya, PG Banjaratma ini sekaligus menjadi tempat penelitian atau Proefstations.

Memasuki bangunan tersebut, Ganjar menyimak langsung bekas-bekas ruang dan peralatan seperti menyusuri perjalanan pembuatan gula pada masa lalu. Dari tungku, mesin "roda gila" dan lorong-lorong bekas pencipta uap, mengingat pabrik gula ini dulunya menggunakan teknologi uap air bukan kayu maupun batubara.

"Bahkan tidak sekadar rest area, ini juga akan jadi destinasi wisata yang bisa kita kembangkan untuk pertunjukan. Tinggal yang mengelola ini buruh kreasi dan inovasi," katanya.

Bekas Pabrik Gula di Brebes Ini Akan Disulap Jadi Rest Area Terindah


Dengan segala keunggulan arsitektur tersebut, Ganjar yakin TIP KM 260 B tersebut mampu menarik minat pengendara untuk singgah. Terlebih UMKM dari Brebes dan sekitarnya juga akan memenuhi booth-booth berukuran 2x2,5 meter yang tersedia. Untuk booth UMKM kecil ada sekitar 64 stan, sedangkan untuk yang besar ada sekitar 52 booth. UMKM akan berdiri di lahan 5 hektare. Sedangkan total rest area ada 11 hektare.

"Akan ada 70% UMKM di sini, sisanya produk lain. Kita berharap produk-produk Brebes dan sekitarnya bisa masuk. Kalau dulu ada yang bilang "pak karena tol tidak ada lagi yang beli telur asin" nah sekarang saatnya. Insyaallah sebelum Lebaran tahun ini selesai," ujarnya.

Dia berharap akan ada workshop-workshop yang orang-orang bisa mencoba dan berbagi pengalaman. Umpama membatik atau membuat masakan berbahan dasar telur asin. "Atau barangkali akan ada lomba masak berbahan telur asin di sini dan kita undang master chef ke sini agar jadi tempat yang menarik," katanya.

TIP akan jadi rest area tipe A, yang berarti akan memiliki sejumlah fasilitas seperti SPBU, masjid, bengkel, klinik, parkir kendaraan kecil dan berat. Janu Widayatno, Site Engineer Manager, mengatakan proyek ini merupakan percontohan konsorsium BUMN untuk pengembangan UMKM di daerah sekitar jalur tol.

"Ini akan dikelola PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Sinergi proyek ini antara Jasa Marga, Waskita Tol Road, Pembangunan Perumahan Properti, RNI dan PPI serta PT Perkebunan Nusantara (PTPN) sebagai pemilik lahan. Ada empat rest area konsorsium BUMN di Jateng, KM 260 B, KM 360, Salatiga dan Sragen-Ngawi," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3869 seconds (0.1#10.140)