Jokowi Diminta Beri Kesempatan Putra Papua Masuk Kabinet

Minggu, 11 Agustus 2019 - 14:01 WIB
Jokowi Diminta Beri Kesempatan Putra Papua Masuk Kabinet
Bupati Puncak Papua yang juga politikus PDIP, Willem Wandik berharap Jokowi bisa memberdayakan orang-orang dari Indonesia Timur dan Papua sebagai menteri di kabinetnya mendatang. Foto/SINDOphoto
A A A
DENPASAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta mengakomodir putra Papua untuk masuk di jajaran kabinet. Bupati Puncak Papua yang juga politikus PDIP, Willem Wandik berharap Jokowi bisa memberdayakan orang-orang dari Indonesia Timur dan Papua sebagai menteri di kabinetnya mendatang.

“Oleh karena itu kami harap dari Papua kalau bisa diberikan kesempatan,” ujar Willem di sela Kongres V PDIP di Hotel Grand Inna Bali Beach? yang berakhir, Sabtu (10/8/2019).

Willem mengatakan, apabila salah satu menteri diisi dari orang Papua maka akan mempercepat pembangunan di Bumi Cendrawasih tersebut. Sebab, tokoh tersebut akan memerhatikan setiap jengkal pembangunan di Papua. “Orang-orang Papua banyak yang sudah siap juga,” katanya.

Menurut Willem, pada Pemilu 2019 lalu di Papua, pasangan Jokowi-KH Maruf Amin di Papua menang telak dari pesaingnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jokowi-Maruf meraih 3.021.713 suara berdasarkan hasil rekapitulasi KPU.

Perolehan suara Paslon 01 itu setara dengan 90,66% dari total 3.333.065 suara sah. Raihan itu juga setara dengan sepuluh kali lipat raihan suara Paslon 02. "Dukungan masyarakat Papua ini merupakan sumbangan bagi kemenangkan Jokowi," katanya.

Karena itu, Willem berharap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa mengusulkan ke Jokowi supaya bisa melirik masyarakat dari Papua untuk dijadikan menteri. “Dan meminta Ibu Mega menyampaikan untuk mendapatkan porsi dari kabinet,” harapnya.

Willem menambahkan, masyarakat Papua juga akan memenangkan kepala daerah yang diusung PDIP di Pilkada Papua 2020 mendatang. Hal ini juga menjadi arahan Megawati Soekarnoputri agar kader PDIP memenangkan pilkada di Bumi Cenderawasih. “Arahan ini untuk memenangkan Pilkada Tahun 2020,” tandasnya.

Willem juga mengaku sangat bersemangat untuk berjuang usai mendengar pidato Megawati pada Pembukaan Kongres, Kamis (8/8/2019). "Seruan kepada kita berjuang dan bergerak dari Ibu memberikan semangat buat kami dalam Kongres ini. Kami mengucapkan terima kasih. Selamat untuk Ibu untuk memimpin lagi menjadi Ketua Umum 2019-2024," kata Willem.

Sebelumnya saat memberi sambutan dalam pembukaan Kongres, Megawati meminta kepada Jokowi agar jatah menteri untuk PDIP paling banyak. "Orang kita pemenang dua kali. Betul tidak? Saksikan ya. Iya dong. Jangan nanti, (Jokowi bilang, red) Ibu Mega, saya kira karena PDIP sudah banyak kemenangan, sudah ada di DPR, nanti saya kasih cuma 4 ya. Emoh...! (tidak mau). Tidak mau... Tidak mau... Tidak mau...!" tegas Megawati dengan intonasi tinggi yang disambut riuh teriakan para kader PDIP.

"Iya dong. Orang (parpol) yang tak dapat kemenangan saja minta (kursi). Horeeeeeee," teriak Megawati sambil mengepalkan kedua tangannya di hadapan dada.

Pernyataan Megawati pun langsung direspons Jokowi yang mendapatkan giliran berpidato setelah Megawati. Jokowi menyatakan siap memberikan jaminan bahwa PDIP akan mendapatkan jatah kursi menteri paling banyak dibandingkan jatah partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) lainnya.

"Saya ingin menjawab apa yang tadi disampaikan Ibu Megawati tadi mengenai menteri. Tadi Ibu Megawati menyampaikan (soal jatah menteri PDIP). Ya kalau yang lain dua, PDIP empat, kan sudah dua kali. Kalau yang lain tiga, nanti PDIP (enam.... jawab peserta Kongres secara kompak), belum tentu juga," kata Jokowi disambut teriakan peserta kongres.

Namun, Jokowi sebagai presiden yang memiliki hak prerogatif menunjuk menteri dalam kabinetnya mendatang, memastikan bahwa jatah menteri untuk PDIP paling banyak. "Yang jelas PDIP pasti yang banyak. Jaminannya saya," katanya dan kembali dapat sambutan meriah peserta Kongres.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0438 seconds (0.1#10.140)