Evos Gelar FTW City Tour Coaching Clinic di Yogyakarta

Sabtu, 10 Agustus 2019 - 22:31 WIB
Evos Gelar  FTW City Tour Coaching Clinic di Yogyakarta
Penyelenggaran FTW city tour cochhing clinic memberikan keterangan soal kegiatan tersebut di Yogyakarta, Sabtu (10/8/2019). FOTO/Priyo Setyawan/SINDOnews
A A A
SLEMAN - Evos Esports (Evos) yaitu tim gaming Indonesia bekerjasama dengan Kopi Singa menggelar For The Win (FTW) City Tour Coaching Clinic di Yogyakarta, Sabtu (10/8/2019).

Selain memberikan tip dan trik dalam bermain elektronik sport (e-sport), kegiatan tersebut juga untuk mencari gamer-gamer muda potensial yang nantinya dapat berkompetisi di level yang lebih tinggi, baik regional, nasional dan internasional.

Evos menghadirkan empat pro player yakni Manay, Ipul, Tupai, dan Redi. Mereka ini adalah juara dalam event World Cup Free Fire di Thailand April 2019 untuk memberikan materi dalam acara tersebut. Yaitu

Brand Ambasador Evos, Angelica Anastasia mengatakan pada tahun ini Evos akan menggelar FTW City Tour Coaching Clinic di 10 kota. Selain di Yogyakarta, sebelumnya juga sudah berlangsung di Jakarta dan Bali, Juli 2019 lalu. Untuk Agustus ini setelah Yogyakarta, akan berlansung di Solo, 24 Agustus 2019.

Kemudian Surabaya, 7 Sepetember 2019, Malang 21 September 2019, Bandung 5 Oktober 2019, Semarang 19 Oktober 2019, Cirebon 2 November 2019 dan terakhir di Bogor 16 November. “Jadi Yogyakarta ini merupakan kota yang ketiga,” kata Angelica Anastasia, Sabtu (10/8/2019).

Angelica menjelaskan selain akan mendapatkan tip dan trik bermain e-sport, para peserta acara tersebut, juga akan mendapatkan kesempatan main bareng (mabar) dengan para pro player yang memberi materi.

“Bagi yang bisa mengalahkan pro player selain mendapatkan hadiah, juga akan mendapatkan pembinaan untuk tampil bertanding dengan pemenang dari kota lain dalam grand final nanti,” paparnya.

Divisi Evostar Evos, Dylan Pros mengatakan adanya kegiatan ini juga untuk mengenalkan e-sport bukan hanya sekedar game online yang hanya untuk mengisi waktu luang, bahkan jika kecanduan akan membuat mereka (anak muda) malas belajar. Tetapi e-sport juga bisa memberikan manfaat, termasuk ladang pekerjaan di bidang pro player.

“Terbukti, pro player yang bisa memenangkan lomba akan mendapatkan hadiah ratusan juta. Misalnya empat pro player yang membeirkan materi kegiatan ini mendapat Rp750 juta sebagai juara World Cup Free Fire di Thailand April 2019 lalu,” terangnya.

Selain itu, bagi yang menciptakan gamesjuga bisa di upload ke media sosial dan jika banyak yang menonton dan ada iklan juga akan mendapatkan gaji. Apalagi di Indonesia, paling banyak pemain Free Firenya dengan total 50 juta. Sehingga bukan hanya bisa bermain, namun juga dapat menjadi ladang utama pekerjaan. “Kalau dulu main game hanya untuk kesenangan, kini main game untuk profesi," terangnya.

Hal yang sama diungkapkan pro player dari Evos, Manay. Menurutnya bermain game bisa menjanjikan kehidupan lebih baik karena pro player digaji, dikontrak, dan diatur sesi latihan. Bahkan di sekolah juga sudah didukung oleh Kemenpora. Termasuk saat mereka mewakili Indonesia didukung langsung Kemenpora.

"Tadinya kita hanya sekedar bermain game di rumah, kesannya negatif tapi setelah menjadi pro player ada basecamp, tempat ngumpul. Jadi tidak hanya main game seharian. Di situ kita diatur jam makan, olahraga, jam tidur, dan jam sesi latihan," tambahnya.

Perwakilan dari Kopi Singa Surya Putra mengatakan sangat mendukung kegiatan tersebut dan berharap melalui kegiatan ini akan muncul banyakpro player yang nantinya akan berprestasi dan akan mewakili Indonesia ke tingkat internasional.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9785 seconds (0.1#10.140)