Iran Upgrade Rudal, Mampu Jangkau 400 Km

Sabtu, 10 Agustus 2019 - 19:01 WIB
Iran Upgrade Rudal, Mampu Jangkau 400 Km
ran memamerkan sistem pertahanan baru, Falaq, hasil peningkatan atau upgrade dari milik mereka yang lama. Foto/Ilustrasi/Istimewa
A A A
TEHERAN - Iran melakukan peningkatan atau upgrade sistem pertahanan rudal. Rudal "baru" hasil upgrade tersebut membuat sistem pertahanan rudal Iran mampu menjangkau jarak 400 km dan mampu menghadapi kapal perang, rudal balistik, dan drone.

Televisi pemerintah Iran menunjukkan Falaq, yang menurut para pakar militer berasal dari Rusia, sebuah kendaraan dan instalasi radar seluler yang katanya adalah versi yang lebih baik dari sistem Gamma.

"Sistem ini memiliki kemampuan tinggi dan dapat mendeteksi semua jenis kapal perang dan rudal balistik serta drone," ucap Brigadir Jenderal Alireza Sabahifard, komandan pertahanan udara pasukan reguler, seperti dikutip Reuters dari kantor berita Iran Mehr, Sabtu (10/8/2019).

Mehr melaporkan Sabahifard mengatakan Falaq adalah versi perombakan lokal dari sistem yang telah lama tidak beroperasi. Namun ia tidak memberikan asal sistem yang dimaksud.

Pengumuman ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS). Iran sebelumnya telah menembak jatuh pesawat pengintai militer milik AS di Teluk dengan rudal darat-ke-udara pada Juni. Teheran mengatakan pesawat tak berawak itu melewati wilayahnya, tetapi Washington mengatakan pesawat tersebut berada di wilayah udara internasional.

Analis militer Barat mengatakan Iran sering membesar-besarkan kemampuan senjatanya. Namun kekhawatiran tentang program rudal balistik jangka panjang Iran berkontribusi pada keluarnya Washington dari perjanjian nuklir internasional. Perjanjian itu ditandatangani Iran dengan kekuatan dunia pada 2015 untuk mengekang ambisi nuklir Teheran dengan pertukaran pelonggaran sanksi ekonomi.

Presiden AS Donald Trump kemudian memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran setelah menarik diri dari kesepakatan nuklir. Kini Washington melobi sejumlah pihak yang ikut tanda tangan perjanjian itu untuk membentuk koalisi keamanan maritim. Koalisi itu dibentu untuk melindungi kapal-kapal tanker di Teluk dalam pertikaian terkait dengan Iran mengenai pasokan minyak.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8651 seconds (0.1#10.140)