UAD Tambah Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Pembelajaran

Kamis, 08 Agustus 2019 - 20:15 WIB
UAD Tambah Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Pembelajaran
Dosen Pendidikan Fisika S2 FKIP UAD Dwi Sulisworo saat pidato pengukuhan guru besar bidang Ilmu Teknologi Pembelajaran, di ruang Amphitarium lantai 9, kampus setempat, Kamis (8/8/2019). FOTO/IST
A A A
YOGYAKARTA - Jumlah guru besar yang dimiliki Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta pada tahun 2019 ini kembali bertambah. Ini setelah dosen Pendidikan Fisika S2 FKIP , Dwi Sulisworo dikukuhan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pembelajaran Teknologi, pada Kamis (8/8/2019).

Pengukuhan tersebut dilaksanakan dalam rapat terbuka senat di ruang Amphitarium lantai 9, kampus setempat. Rektor UAD Kasiyarno memimpin langsung acara tersebut. Dwi Sulisworo merupakan guru besar ke-5 yang dimiliki UAD.

Rektor UAD Kasiyarno mengatakan dengan bertambahnya guru besar ini bukan hanya akan meningkatkan kualitas UAD, baik dari sisi akademis maupun lulusannya, namun juga untuk kemajuan UAD guna membangun peradaban bangsa. Karena itu dirinya akan terus mendorong dosen UAD untuk menyandang status guru besar

“Saat ini kami memiliki target akselerasi dosen bergelar doktor dan profesor. Dan tidak lama lagi, satu dosen UAD juga segera akan menyandang guru besar,” kata Kasiyarno dalam sambutannya.(Baca Juga: UAD Wisuda 1.045 Sarjana Baru
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah V Yogyajarta, Prof Didi Achjari mengatakan dengan bertambahnya guru besar ini, bukan hanya menunjukkan eksistensi UAD, namun juga menjadi amanah dan spirit guna membangkitkan inspirasi baru untuk melahirkan karya yang bermanfaat bagi khalayak umum melalui tridarma yang berkualitas.

“Karena itu, guru besar harus menjunjung tinggi filosofi padi, yaitu semakin tberisi semakin menunduk. Dengan prinsip ini, maka UAD akan diisi ilmuan yang tidak hanya pintar dalam ilmu namun juga sanggup dalam bersikap dan bertindak,” tandasnya.(Baca Juga: UAD Jalin Kerjasama Pendidikan Keagamaan dengan Azerbaijan
Sementar Dwi Suliswaoro dalam pidato pengukuhan guru besar yang berjudul Penerapan Mobile Learning sebagai uapaya pemerataan akses pendidikan berkualitas di Indonesia menyoroti tentang peran teknologi informasi dan komunikasi untuk pemerataan pendidikan di Indonesia melalui pembelajaran online dengan memanfaatkan mobile teknologi. Sehingga pembelajaran di sekolah satu dapat diikuti sekolah dari daerah lain. Misalnya sekolah di Yogyakarta bisa diikuti sekolah di daerah Maluku Utara.

“Hasilnya melalui metode ini, dapat mengurani gab pendidikan di Indoesia. Selain akademik, para siswa juga dapat mengenal dan belajar budaya di daerah lainnya serta interaksi lainnya,” paparnya.

Untuk itu perlu dukungan dari pemerintah dalam implementasinya, terutama kebijakan pemanfaatan pembelajaran teknologi di sekolah. Termasuk meningkatkan infrastrukur pendukung lainnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5195 seconds (0.1#10.140)