Rusia Terbangkan Perdana Drone Tempur Su-70 Okhotnik-B

Kamis, 08 Agustus 2019 - 09:29 WIB
Rusia Terbangkan Perdana Drone Tempur Su-70 Okhotnik-B
Su-70 Okhotnik-B, drone tempur siluman Rusia. Foto/Kementerian Pertahanan Rusia/Screeshot YouTube
A A A
MOSKOW - Drone atau pesawat nirawak tempur siluman Su-70 Okhotnik-B Rusia telah melakukan penerbangan untuk pertama kalinya. Kementerian Pertahanan setempat mengumumkannya dalam sebuah pernyataan pers hari Rabu (7/8/2019).

Keberadaan drone tempur siluman tersebut selama ini dirahasikan militer Moskow. Pesawat nirawak yang diklaim mampu membawa 2 ton bom untuk misi tempur itu pernah muncul di landasan pacu bersalju di Siberia akhir Januari 2019.

Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip TASS, mengatakan penerbangan pertama Su-70 Okhotnik-B terjadi di lapangan terbang militer selama akhir pekan dan berlangsung selama 20 menit.

"Kendaraan udara yang diterbangkan oleh operator membuat beberapa lingkaran di sekitar lapangan terbang pada ketinggian 600 meter dan kemudian berhasil mendarat," kata kementerian tersebut, yang kemudian merilis video penerbangan perdananya.

Tidak jelas di mana pengujian penerbangan itu terjadi. Sebuah gambar satelit pernah menunjukkan Su-70 Okhotnik-B berada di jalur penerbangan ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Pusat Uji Penerbangan Negara Chkalov ke-929 di wilayah Astrakhan pada 14 Mei lalu.

Media pemerintah Rusia pernah mengumumkan rencana untuk penerbangan perdana pesawat itu pada bulan Mei. Pengumuman saat itu mengatakan, penerbangan perdana kemungkinan terjadi sekitar bulan Juli atau Agustus 2019. Seorang sumber di industri pembuatan pesawat mengatakan kepada TASS bahwa penerbangan pertama akan dilakukan di Sukhoi Novosibirsk Aircraft Plant.

Drone yang dirancang Biro Desain Sukhoi itu berbentuk seperti sayap yang sedang terbang dengan ukuran cukup besar. Pesawat itu diklaim media pemerintah kurang bisa dideteksi radar karena bentuk dan lapisannya. "Drone ini dilengkapi dengan peralatan untuk optik-elektronik, teknik radio dan jenis kegiatan pengintaian lainnya," tulis TASS dalam laporannya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6704 seconds (0.1#10.140)