Demo Pengemudi Gocar Rusuh, Massa Segel Kantor PT Gojek di Semarang
Taufik Budi
SEMARANG - Unjuk rasa ribuan pengemudi taksi online Gocar di Kota Semarang Jawa Tengah berujung rusuh, Rabu (7/8/2019). Mereka merobohkan pintu pagar kantor PT Gojek Indonesia (GI) di Jalan Siliwangi Semarang. Massa langsung menerobos masuk ke area kantor.
Pengemudi taksi yang tergabung dalam Aliansi Driver Online (ADO) ini menuntut perubahan skema insentif karena dinilai merugikan. Selain itu, mereka juga meminta penghapusan asuransi. Tuntutan berikutnya adalah menuntut perumusan tarif sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 118 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sewa Khusus.
“Tadi kita awalnya titik kumpul di Garnisun, habis itu konvoi ke kantor PT GI. Di sana kita tidak bertemu dengan orang yang bisa memberi jawaban jelas. Padahal ini adalah aksi lanjutan kemarin Jumat 2 Agustus, ternyata hari ini masih mentah,” kata juru bicara ADO, Astrid Jovanka , Rabu (7/8/2019).
Massa yang marah juga mencopot baliho di halaman kantor serta menutup pintu dengan besi pagar. “Karena tidak mendapat jawaban yang memuaskan, kita tadi akhirnya bertindak agak keras. Kita segel kantor Gojek, biar ngerasain tidak bekerja sebagaimana kita juga tak bekerja,” tambahnya.

Menurut ibu muda itu, perjuangan mereka masih akan berlanjut hingga tuntutan dipenuhi. Pihaknya masih melakukan konsolidasi untuk mematangkan strategi dan konsep aksi berikutnya. “Kita tetap pada tiga tuntuan itu. Tunggu saja nanti aksi berikutnya,” tegasnya.
Sementara itu, VP Corporate Affairs Gojek, Michael Say, menyesalkan tindakan anarki yang dilakukan mitra pengemudi. Dia juga menyatakan terbuka atas aspirasi yang bersifat membangun.
“Pada dasarnya di manapun kami beroperasi kami selalu terbuka menyambut aspirasi mitra driver kami dan kami menghargai masukan-masukan yang dapat membuat Gojek menjadi semakin baik. Namun kami sangat menyayangkan tindakan anarkis yang dilakukan oleh beberapa oknum orang di kantor Gojek kami di Semarang,” kata dia.
“Dalam aksi sebelumnya pun, secara intensif kami melakukan komunikasi, demo tidak perlu dilakukan apalagi hingga mengganggu ketertiban umum. Kami selalu terbuka terhadap aspirasi mitra dan telah memiliki wadah resmi yang kami lakukan secara berkala dengan mitra kami, sehingga tanpa demo pun seluruh aspirasi mitra dapat disampaikan dan dapat kami realisasikan,” tandasnya.
(nun)
- Pahlawan Revolusi Meksiko Dilukis Telanjang Jadi Pemicu Kerusuhan
- Jadi Tujuan Pariwisata, Kota Lama Perlu Deskripsi Tulis dan Visual
- Milenial Semarang Histeris Bertemu Pemeran Film Assalamualaikum Calon Imam
- Madrasah di Semarang Ini Sediakan Pembayaran PPDB Pakai GoPay
- Ratusan Aparat Gabungan Siaga Amankan Lokasi Kerusuhan Sorong
- Semarang Raih Predikat Kota Sehat Swastisaba Wistara
- Prakiraan Cuaca: Langit Semarang Cerah Berawan Sepanjang Siang
- Wali Kota Semarang Siap Kembangkan Potensi Wisata Kampung Arab
- Saat Musisi Gaek Coaching Clinic di Bantaran Sungai Mberok Semarang
- Polda DIY Limpahkan Kasus Penganiayaan dan Intimidasi Wartawan ke Polresta Yogyakarta
- Pelatih Karate Indonesia: Target Rifki Meleset
- Akhir Tahun, Mandiri Kartu Kredit Tawarkan Paket Khusus Aneka Destinasi Wisata
- Kota di India Sediakan Mantel untuk Sapi Saat Musim Dingin
- Menteri KKP Beri Solusi Soal Bantuan Modal Bagi Pembudidaya Ikan
- Turki Kembali Tegaskan Tidak Akan Lepas S-400 Rusia
- Saatnya Timnas Indonesia U-23 Berpesta di SEA Games
- Sambut Pengoperasian Bandara Banjarmasin, AP I Beri Santunan Rp310 Juta
- Jelang Aksi Demo, Polisi Hong Kong Sita Sepucuk Pistol
- Polisi Kejar Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa UMP
- Rodgers Effect dan Sensasi Vardy Bikin Leicester Garang