Puluhan Warga di Gunungkidul Berani Mundur Sebagai Penerima PKH

Rabu, 07 Agustus 2019 - 05:42 WIB
Puluhan Warga di Gunungkidul Berani Mundur Sebagai Penerima PKH
Bupati Gunungkidul Badingah memberikan apresiasi kepada warga yang berani mundur dari penerima bantuan PKH di Kecamatan Gedangsari. FOTO/SINDOnews/Suharjon
A A A
GUNUNGKIDUL - Berbagai bantuan pemerintah bagi warga kurang mampu, seperti program keluarga harapan (PKH) memang banyak ditunggu warga. Namun berbeda bagi warga di Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul yang berani menolak program tersebut.

Upaya penyadaran masyarakat melalui gerakan revolusi mental membuahkan hasil. Masyarakat di perbatasan Gunungkidul dengan Klaten tersebut mulai menyadari mengenai kondisi mereka saat ini yang telah masuk dalam kategori mandiri. Kesadaran ini diharapkan bisa menggeser bantuan untuk warga yang benar-benar membutuhkan.

Hartini, warga Padukuhan Bulu, Desa Hargomulyo, Kecamatan Gedangsari menuturkan dirinya memilih menolak PKH yang sudah diterimanya. Ini lantaran saat ini dia sudah bisa mandiri dengan usaha membuat keripik talas.

"Dulu memang saya keluarga pra sejahtera. Namun seiring perjalanan saya mendapatkan pendampingan usaha membuat keripik talas. Sekarang usaha lancar dan malu kalau harus menerima bantuan yang bukan hak saya, karena sudah bisa mandiri," ungkapnya di sela - sela deklarasi Gerakan Revolusi Mental Berani Tolak Bantuan Warga Miskin di Aula Kecamatan Gedangsari, Selasa (6/8/2019).

Diapun mengaku niatnya menolak berbagai bantuan bagi warga miskin tidak ada paksaan pihak manapun. Dia dengan rela menolak karena merasa malu jika tetap menerima bantuan untuk warga tidak mampu tersebut. "Saya sudah memiliki usaha. Gizi keluarga tercukupi mosok masih mau menerima bantuan untuk warga miskin, kan malu," ucapnya.

Camat Gedangsari, Martono Iman Santosa mengungkapkan deklarasi Revolusi Mental digagas oleh masyarakat dan pemerintah. Dengan penyadaran yang dilakukan, sedikitnya 80 warga Gedangsari yang semula sebagai anggota penerima bantuan PKH mengundurkan diri. Ada perjalanan yang cukup panjang dilalui oleh pemerintah dan petugas hingga akhirnya perlahan masyarakat memahami kondisi mereka.

“Pendampingan dan arahan terus kami lakukan. Butuh waktu yang tidak sebentar memang agar masyarakat penerima bantuan menyadari hal ini, dan bisa tepat sasaran ” ungkapnya.

Bupati Gunungkidul, Badingah mengaku bangga dengan gerakan masyarakat di Kecamatan Gedangsari tersebut. Langkah ini diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat di kecamatan-kecamatan lain yang sekiranya sudah masuk kategori ekonomi mampu dengan sadar diri mengundurkan diri dari penerima bantuan.

"Ini sangat menginspirasi, mudah-mudahan di kecamatan lain juga menerapkan hal serupa," ulasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7367 seconds (0.1#10.140)