Hendak Bertelur, Penyu Hijau Ditemukan Mati di Pesisir Kulonprogo

Selasa, 06 Agustus 2019 - 18:20 WIB
Hendak Bertelur, Penyu Hijau Ditemukan Mati di Pesisir Kulonprogo
Beginilah kondisi penyu hijau yang mati di muara SUngai Bogowoto, Kulonprogo. FOTO/IST
A A A
KULONPROGO - Seekor penyu jenis hijau yang hendak bertelur ditemukan mati di muara Sungai Bogowonto di Jangkaran, Temon, Kulonprogo, Minggu (4/8/2019).

Penyu betina dewasa, ini diperkirakan menepi untuk bertelur. Namun entah mengapa penyu ini mati dengan bercak darah dan telur masih menempel di tubuhnya. “Hari minggu penyu ini mati dan tersangkut di jaring,” ujar Triyono, nelayan setempat Selasa (6/8/2019).

Adanya temuan penyu mati ini, bukanlah kali pertama. Hampir setiap tahun ada temuan penyu yang mati. Bahkan pada 2018 ada sekitar 10 ekor yang ditemukan mati dengan kondisi tempurungnya sudah pecah.

Tokoh Masyarakat Dusun Pasir Kadilangu Suparyono mengatakan wilayahnya dulu menjadi tempat penyu bertelur. Namun seiring banyaknya aktivitas di pesisir jumlah penyu yang mendarat berkurang. Bahkan saat ada penemuan penyu mati ini, ada bekas sarang penyu. Namun saat dicek telurnya sudah tidak ada. Entah diambil orang atau disebabkan faktor lain. “Sepertinya diambil orang karena, ada cangkang di sekitar situ,” ujarnya.
Hendak Bertelur, Penyu Hijau Ditemukan Mati di Pesisir Kulonprogo


Sebenarnya sudah diberikan edukasi kepada warga untuk melindungi penyu-penyu yang keberadaannya semakin langka. Penyu tersebut merupakan salah satu satwa yang dilindungi. Sosialisasi perlindungan itu juga sudah disampaikan kepada warga. “Kami sudah ajak warga untuk melestarikan dan melindungi penyu,” ujarnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulonprogo, Sudarna mengatakan penyu merupakan hewan dilindungi oleh undang-undang. Karena itu, keberadaannya harus terus dijaga, karena hewan langka. Warga harus ikut terlibat dalam pelestarian penyu yang jumlahnya terus menurun.

“Minimal jangan mengganggu pendaratan penyu yang akan dan sedang bertelur. Apalag mengambil telur penyu yang bukan dalam rangka konservasi,” ujarnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6965 seconds (0.1#10.140)