Musibah Peserta Surabaya Marathon 2019 Menjadi Tanggung Jawab Panitia

Selasa, 06 Agustus 2019 - 07:40 WIB
Musibah Peserta Surabaya Marathon 2019 Menjadi Tanggung Jawab Panitia
Musibah Peserta Surabaya Marathon 2019 Menjadi Tanggung Jawab Panitia
A A A
SURABAYA - Musibah yang dialami peserta Surabaya Marathon 2019 menjadi preseden bagi even tahunan ini. Oentung P Setiono meninggal saat mengikuti kejuaraan lari yang digelar di Kota Pahlawan ini.

Saudara-saudara Oentung kaget mendengar kabar tersebut, setelah dinyatakan meninggal dan dibawa ke Solo. Bahkan suadara Oentung ingin mengajaknya mengikut kejuaraan Marathon di Berlin Jerman, 6 Oktober nanti. Oentung ingin ikut lomba lari di luar negeri pertamanya. Sebelum itu, Oentung ingin menjajal kejuaraan lomba sepeda perdananya di Jakarta 44 KM, 18 Agustus nanti.

Oentung (55) ikut lomba di surabaya dengan nomor peserta 5755, dalam kategori 10 KM. Oentung sempat pingsan saat berada di Jalan Basuki Rahmat kemudian dilarikan ke IGD RSU dr Soetomo dan kemudian dinyatakan meninggal dunia. Oentung kemudian langsung dibawa ke Solo.

Oentung meninggakan istri Limar Anjani dan dua anaknya. Oentung ternyata tercatat sebagai mantan atlet nasional judo dan pernah menjuarai SEA Games serta Asian Games di dekade tahun 1980-1990an. Oentung menjadi juara SEA Games dan Asian Games 4-5 kali dan terakhir kami mengikuti ajang SEA Games Manila (1991). Sementara untuk Asian Games terakhir di Beijing (1990).

Selain Oentung, satu orang peserta lainnya juga meninggal yakni wartawan senior Jawa Pos Husnun N. Djuraid (60) yang juga tercatat sebagai pendiri Malang Post. Husun terjatuh saat berlari di Jalan Pemuda, tepatnya di depan kantor Bank BTPN. Menurut keterangan keluarga, korban memang memiliki riwayat penyakit jantung.

Panitia Surabaya Marathon 2019 akan bertanggungjawab atas semua korban. Semua biaya yang dikeluarkan keluarga korban dalam event Surabaya Marathon 2019 harus menjadi tanggung jawab panitia.

Kepala bagian (Kabag) Humas Pemkot Surabaya M Fikser mengatakan, semua biaya yang dikeluarkan keluarga korban harus menjadi tanggung jawab panitia. Termasuk seluruh biaya administrasi yang ditimbulkan atas kejadian ini, nantinya akan ditanggung oleh panitia.

Ke depan, kata dia, panitia akan kembali melakukan evaluasi-evaluasi, terutama terkait kesiapan para pelari sebelum mengikuti event tahunan ini. “Tentunya panitia akan melakukan evaluasi-evaluasi, terutama bagi (kesehatan) para pelari. Tapi memang selama ini verifikasi sudah dilakukan, sebelum mendapatkan nomor peserta,” kata Fikser, Minggu (4/8/2019).

Kepala Instalasi PKRS dan Humas RSUD dr Soetomo Surabaya dr Pesta Parulian mengatakan, seharusnya memang ada screening peserta yang dilakukan secara ketat oleh panitia Surabaya Marathon.

Screening ini, kata dia, menjadi modal utama panitia penyelenggara untuk mengetahui kondisi kesehatan peserta, termasuk juga riwayat penyakit peserta yang mengikuti kegiatan ini.

Cara ini bisa menjadi bekal berharga bagi panitia untuk memahami kondisi kesehatan peserta. Jika fisik prima peserta bisa mengikuti nomor Full Marathon atau Half Marathon. “Namun, jika kondisi kesehatan dan tubuhnya kurang prima panitia boleh melarang calon peserta jika ingin mengikuti nomor Full Marathon atau Half Marathon,” kata dia.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9721 seconds (0.1#10.140)