Tersengat Listrik, Pekerja Proyek Jembatan Rp1,2 Miliar Tewas

Senin, 05 Agustus 2019 - 15:21 WIB
Tersengat Listrik, Pekerja Proyek Jembatan Rp1,2 Miliar Tewas
Satu orang tewas dan tiga lainnya luka setelah kawat baja crane menyentuh kabel jaringan listrik PLN. FOTO/SINDOnews/Angga Rosa
A A A
SALATIGA - Pembangunan Jembatan Kemiri Candi, Bugel, Sidorejo Kota Salatiga menelan korban. Satu orang pekerja proyek senilai Rp1,2 miliar tewas dan tiga pekerja lainnya kritis setelah tersengat arus listrik saat memasang boxculvert, Senin (5/8/2019).

Itu terjadi karena katrol crane yang digunakan untuk mengangkat boxculvert menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi yang ada di atas lokasi proyek. Korban tewas yakni, Boni Sastrio Wibowo (44) warga Godegang RT 04 RW 06, Jamus, Kauman, Ngluwar, Kabupaten Magelang.

Sedangkan tiga korban luka-luka yaitu, Busri Waluyo (35) warga Ngablak, Kabupaten Magelang, Muh Bahrodin (38) warga Pandeyan, Wonologo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang dan Muh Imanudin (41) warga Kecandran, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Kini korban luka masih dirawat di RSUD Salatiga.

Informasi yang dihimpun wartawan menyebutkan, peristiwa tersebut bermula ketika para pekerja proyek itu sedang memasang boxculvert di saluran air dengan bantuan mobil crane. Selanjutnya, kawat baja crane menyentuh kabel jaringan listrik PLN.

Para pekerja yang diberada di bawah langsung tersengat listrik karena saat itu mereka memegang kawat baja yang menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi. "Satu orang meninggal di lokasi kejadian. Tiga orang lainnya luka parah. Para korban langsung dibawa ke RSUD Salatiga," kata Camat Sidorejo Mohc Guntur.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Salatiga Agung Hendratmiko menyatakan, DPUPR selaku leading sektor proyek pembangnan jembatan senilai Rp1,2 miliar di Sawo Candi tersebut sudah menghubungi pihak rekanan pelaksana proyek yakni PT Telogo Makmur yang beralamat di Tuntang, Kabupaten Semarang untuk bertanggungjawab atas kejadian ini.

"Kami sudah menghubungi rekanan agar bertanggungjawab dengan adanya kejadian ini. Kami minta rekanan untuk memberikan santunan kepada para korban," tandasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.6959 seconds (0.1#10.140)