Penembakan Massal di El Paso Dinyatakan Aksi Teroris

Senin, 05 Agustus 2019 - 10:49 WIB
Penembakan Massal di El Paso Dinyatakan Aksi Teroris
Penembakan Massal di El Paso Dinyatakan Aksi Teroris
A A A
EL PASO - Aksi penembakan massal di pusat perbelanjaan Walmart di El Paso, Texas, yang menewaskan 20 orang dinyatakan aksi teroris domestik. Pelakunya, Patrick Crusius, 21, kini berada di dalam tahanan.

"Kami memperlakukan (penembakan di El Paso) sebagai kasus teroris domestik, ada definisi hukum tentang terorisme domestik ini sesuai dengan itu. Tampaknya dirancang untuk mengintimidasi penduduk sipil," kata Jaksa Amerika Serikat (AS) untuk Distrik Barat Texas John Bash dalam konferensi pers, hari Minggu waktu setempat.

"Kita akan melakukan apa yang kita lakukan untuk teroris di negara ini, yaitu untuk memberikan keadilan yang cepat dan tertentu," ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Senin (5/8/2019).

Patrick Crusius dilaporkan bersedia bekerja sama dalam penyelidikan. Kepala Polisi El Paso, Greg Allen, mengatakan Crusius diyakini telah membeli senjata api secara legal yang digunakan untuk serangan.

Pembantaian di El Paso terjadi pada Sabtu pagi waktu setempat ketika Crusius—yang dipersenjatai dengan senapan bergaya AK—menyerbu orang-orang Walmart setempat. Dia menembaki orang-orang di tempat parkir dan di dalam toko. Setidaknya 20 orang tewas dan 26 orang lainnya luka-luka.

Sebelum beraksi, Crusius mem-posting sebuah manifesto secara online, yang diduga berisi pandangan pelaku sebagai sosok ekstrem kanan. Dalam manifesto itu, dia menulis bahwa serangannya sebagai respons atas "invasi Hispanik" di Texas.

Manifesto empat halaman itu diduga dipengaruhi oleh manifesto teroris yang membantai lebih dari 50 orang jamaah masjid di Christchurch, Selandia Baru pada Maret lalu.

Kendati demikian, polisi menyatakan manifesto itu belum secara langsung dikaitkan dengan pelaku penembakan.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.8021 seconds (0.1#10.140)