Sawah Mengering, Sejumlah Petani di Semarang Kerja Serabutan

Sabtu, 03 Agustus 2019 - 17:29 WIB
Sawah Mengering, Sejumlah Petani di Semarang Kerja Serabutan
Seorang petani di Kabupaten Semarang sedang mengamati sawahnya yang mengering akibat musim kemarau panjang. Foto/Ilustrasi
A A A
SEMARANG - Kemarau panjang mengakibatkan belasan hektare sawah di Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang mengering sehingga tidak bisa diolah untuk bercocok tanam. Imbasnya, para petani kehilangan mata pencaharaian.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari mereka terpaksa bekerja serabutan. Sedangkan sebagian petani lainnya memilih bekerja menjadi tukang batu di daerah lain.

"Sawah mengering sejak satu bulan lalu. Sekarang tanahnya sudah tidak bisa ditanami. Kondisi ini memaksa saya dan petani lainnya untuk mencari pekerjaan seadanya agar bisa mendapat penghasilan," kata salah seorang petani Tugiran (52), Sabtu (3/8/2019).

Menurut dia, pada musim kemarau panjang ini, banyak petani yang gagal panen. Mereka pun merugi hingga jutaan rupiah.

“Tanaman kering semua. Untuk memenuhi kebutuhan dan mencari modal menanam nanti, mau tidak mau harus kerja yang lain. Yang bisa saya lakukan jadi kuli bangunan,” ujarnya.

Dia menuturkan, setiap musim kemarau sebagian besar sawah di desanya mengering. Itu terjadi karena tidak ada air untuk mengaliri sawah. “Kalau air di embung tadah hujan air sudah habis, maka tidak ada lagi air untuk irigasi. Sawah jadi kering dan gagal panen,” ujarnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9331 seconds (0.1#10.140)