15 Rumah Rusak dan 1.050 Warga Mengungsi Usai Gempa

Sabtu, 03 Agustus 2019 - 10:29 WIB
15 Rumah Rusak dan 1.050 Warga Mengungsi Usai Gempa
Ilustrasi/DOk SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sebanyak 15 rumah rusak dan 1.050 warga mengungsi usai gempa melanda kawasan Banten pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.03 WIB. Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat data sementara kerusakan rumah pasca-gempa 6,9 SR (sebelumnya ditulis 7,4 SR) sebanyak tujuh rumah rusak berat, tiga rusak sedang dan lima lainnya rusak ringan. Adapun jumlah pengungsi mencapai 1.050 orang di Lampung.

Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo mengatakan, hingga Jumat (2/8/2019) pukul 22.10 WIB, data data rumah rusak berat teridentifikasi di wilayah Kabupaten Cianjur dan Bandung Barat. Kerusakan rumah sebanyak lima unit rusak berat di Desa Neglasari dan satu unit di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur.

Rumah rusak berat lain tercatat satu unit di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipeundeuy, Bandung Barat. Selain itu kerusakan di kabupaten ini juga terjadi di Kecamatan Cipatat dan Cililin. Satu rumah rusak ringan di Desa Cirawa Mekar Kecamatan Cipatat, sedangkan 4 lainnya di Kecamatan Cililin.

Sementara itu, dua unit rumah mengalami rusak ringan dan rusak sedang di Kabupaten Sukabumi. Rincian kerusakan 1 unit di Desa Jayabakti Kecamatan Cidahu dan satu unit rumah di Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak. Kerusakan juga terjadi pada bangunan Majelis Ta’lim di Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja, dengan kategori rusak ringan.

Di Kota Bogor, BPBD setempat melaporkan satu unit rumah mengalami retak-retak. Berdasarkan pantauan Pusdalops BNPB, sebanyak 1.000 warga mengungsi di halaman Kantor Gubernur Provinsi Lampung. Sejumlah 50 lainnya di Kabupaten Lampung Selatan mengungsi di EX Hotel Lima Enam.

Gempa bumi bermagnitudo 6,9, yang sebelumnya dirilis bermagnitudo 7,4 ini dirasakan dengan durasi berbeda di beberapa wilayah. Warga di Kabupaten Pandeglang merasakan getaran 5-10 detik. Warga panik dan keluar rumah; sebagian mereka mengungsi ke dataran yang tinggi.

Warga di Kabupaten Lampung Selatan merasakan gempa 1-5 detik. Mereka juga panik namun tetap waspada. Sedangkan warga Sukabumi, mereka merasakan getaran lebih lama yaitu 15-20 detik.

Masyarakat terpantau panik dan keluar rumah. Demikian juga dengan warga Kabupaten Cianjur yang juga merasakan getaran sekitar 20 detik. Durasi pendek dirasakan warga Kabupaten Bandung dan Bandung Barat dengan waktu 5 – 7 detik, sedangkan Kota Bogor 15 – 25 detik.

Sementara itu, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan bahwa peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa berakhir pada pukul 21.35 WIB. Gempa magnitudo 6.9 ini terjadi pada pukul 19.03 WIB yang berlokasi 147 km barat daya Sumur, Banten.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6572 seconds (0.1#10.140)