Khawatir Tsunami, Warga di Pinggir Pantai Berlarian

Jum'at, 02 Agustus 2019 - 20:46 WIB
Khawatir Tsunami, Warga di Pinggir Pantai Berlarian
Warga Wanasalam mulai mengungsi ke shelter tsunami milik BPBD Lebak, Banten, Jumat (2/8/2019) malam. Foto/Istimewa
A A A
LEBAK - Warga di Lebak Banten panik khawatir terjadi tsunami usai gempa gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah mereka. Sebagian besar warga memilih lari ke shelter BPBD.

Mereka yang tinggal di kawasan pesisir pantai di kawasan Lebak dan sekitarnya khawatir terjadi gempa susulan dan gelombang tsunami.

Taufik Hidayat, salah satu warga yang tinggal di Serang, Banten mengaku merasakan guncangan gempa. "Saya di Kota Serang, sekitar 4 jam dari pusat gempa. Tadi begitu gempa warga berlarian ke luar rumah," katanya.

Taufik menyatakan berdasarkan informasi dari rekannya yang bekerja sebagai pegawai penyuluh pertanian (PPL) di Lebak, sejumlah warga di Wanasalam mulai mengungsi ke shelter tsunami milik BPBD Lebak di jalan ke arah Malimping.

"Lokasi warga yang tinggal di sana kan berada berada di pinggir pantai, tadi sudah pada ke shelter," katanya.

Hal yang sama disampaikan Gopar, warga Wanasalam, Lebak. Dia menyebutkan bahwa warga di pesisir Pantai Binuangeun sudah keluar dari lokasi dan mencari perlidungan. "Warga sudah pergi ke shelter Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak. Warga sudah meninggalkan pantai," katanya.

Gempa Terasa hingga Solo
Guncangan gempa juga dirasakan warga di Cikarang, Bekasi. "Tadi guncangannya terasa kencang dan lumayan lama," kata Nando Palupi, warga Cikarang Selatan.

Sementara itu, Fajar Mulawarman, warga Depok yang sedang berada di Kota Solo mengaku merasakan guncangan gempa. "Saya sedang berada di lantai 8, lumayan lama terasanya di sini (Solo)," katanya, Jumat (2/8/2019) malam.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.9452 seconds (0.1#10.140)