UNS Sukses Kembangkan Pemuliaan Padi Hitam Jenis Cempo Ireng

Kamis, 01 Agustus 2019 - 20:03 WIB
UNS Sukses Kembangkan Pemuliaan Padi Hitam Jenis Cempo Ireng
Hasil panen padi hitam jenis cempo Ireng yang dikembangkan UNS Solo. FOTO/IST
A A A
SOLO - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo sukses mengerjakan proses pemuliaan padi hitam jenis Cempo Ireng. Pengembangan varietas unggul padi hitam dilakukan sejak 2015 oleh tim UNS di bawah pimpinan Profesor Sutarno, M. Sc, Ph. D

Tanaman asli Cempo Ireng sangat tinggi, hampir setinggi manusia berdiri dan umurnya sangat panjang (140 hari). Meskipun jenis Cempo Ireng telah dijual bebas di pasaran sebagai benih, ternyata
kualitas tanamannya belum seragam. Langkah-langkah pemuliaan dimulai dengan memberikan radiasi-gamma pada benih dengan dosis 200 Gy dan 300 Gy di PAIR BATAN Jakarta Selatan. “Benih ini kemudian ditanam, diseleksi kualitas tanamannya terutama seleksi berdasarkan umur cepat berbunga dan ketinggian tanaman,” kata Profesor Sutarno, Kamis (1/8/2019).

Benih hasil seleksi kemudian ditanam lagi, seleksi lagi dan ditanam lagi hingga generasi tanaman M5 sudah menunjukkan sifat seragam baik umur dan ketinggian. Tinggi tanaman saat ini (110-120 cm) dengan umur tanaman 100 hari sesudah tanam (HST) dengan kondisi tanaman yang subur, kini ditanam di Desa Ngijo Wetan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Tim juga telah mencoba menanam di Daerah Taru Gatak Sukoharjo dan Pakahan Jogonalan Klaten.

Hasilnya sangat menyenangkan karena tidak pernah gagal. Setengah gagal terjadi ketika tanam M3 terkena angin besar, saat itu tinggi tanaman masih sangat menjulang. Serangan hama sundep di Klaten dialami oleh padi hitam, tetapi proses recovery cukup bagus.

Hama tikus yang menyerang Tasikmadu juga mengakibatkan kerusakan tanaman di umur awal, tetapi selanjutnya dapat diatasi. Kegiatan pemuliaan yang sebagian besar didukung oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian di bawah bimbingan Profesor Bambang Pujaasmanto, Profesor Nandariyah, dan Dr Parjanto. Kajian di Fakultas MIPA dibimbing Profesor Ari Handono Ramelan, Dra Riyatun, M.Si dan Drs Suharyana, M.Sc .

Kegiatan menanam, merawat, mengambil data sampel, menghitung bulir, menimbang harus dilakukan dengan teliti sehingga benih unggul dapat ditentukan dengan tepat. Para dosen dan mahasiswa baik dari fakultas pertanian maupun fakultas MIPA UNS diharuskan melengkapi data penelitian beras hitam sebagai data ilmiah pendukung.

Kajian berlatar belakang kimia dan biologi terhadap kandungan antosianin, morfologi, dan fisiologi, uji cekaman kekeringan, dilakukan dan hasilnya menunjukkan sifat unggul dari beras hitam hasil pemuliaan. Saat ini, sudah diperoleh 6 Galur Harapan yang siap diuji ketahanan hama dan penyakitnya, ketahanan terhadap musim dan lokasi penanaman, serta uji daya hasil.

Uji ini harus dilakukan di laboratorium berkompeten yakni di Balai Padi Sukamandi Jawa Barat. Hal ini merupakan langkah berat dengan biaya yang cukup mahal. Setelah serangkaian hasil uji diperoleh maka siap didaftarkan di Departemen Pertanian untuk dikeluarkan sertifikat sebagai benih unggul. Dukungan dari pemegang kebijakan dari UNS sangat diharapkan untuk mendukung Tim mencapai cita-cita besar melepaskan varietas baru padi hitam.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0821 seconds (0.1#10.140)