Ajakan AS untuk Gelar Patroli Bersama di Selat Hormutz Ditolak Jerman

Rabu, 31 Juli 2019 - 14:31 WIB
Ajakan AS untuk Gelar Patroli Bersama di Selat Hormutz Ditolak Jerman
Jerman mengatakan telah menolak proposal Amerika Serikat (AS) untuk membentuk koalisi militer di Teluk Persia untuk melawan apa yang disebut ancaman Iran. Foto/Istimewa
A A A
BERLIN - Proposal Amerika Serikat (AS) yang mengajak Jerman untuk membentuk koalisi militer di Teluk Persia untuk melawan apa yang disebutnya ancaman Iran, dinyatakan telah ditolak oleh Jerman. Koalisi ini direncakan akan melakukan patroli bersama di kawasan Selat Hormutz.

AS baru-baru ini mempresentasikan konsepnya tentang misi pengamatan angkatan laut di Teluk Persia kepada sejumlah sekutunya, termasuk Jerman, dan meminta mereka untuk berpartisipasi. Namun, Jerman mengatakan mereka tidak tertarik dengan proposal yang diajukan AS.

“Pemerintah mencatat proposal tersebut, tetapi tidak membuat janji apapun," kata Kementerian Luar Negeri Jerman dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir PressTV pada Rabu (31/7).

"Menteri Luar Negeri, Heiko Maas telah berulang kali menekankan bahwa, menurut pendapat kami, prioritas harus diberikan pada pengurangan ketegangan, dan untuk upaya diplomatik. Kami sedang berkonsultasi dengan Perancis dan Inggris. Partisipasi dalam strategi tekanan maksimum AS, untuk saat ini kami kesampingkan,” sambungnya.

Permintaan AS ini sendiri datang sehari setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan Washington akan membantu mengembangkan rencana keamanan maritim untuk pengiriman komersial di wilayah tersebut. Namun dia mengatakan kepada Economic Club of Washington, pengembangan rencana akan mengambil lebih dari yang diharapkan.

Pompeo memperkirakan rencana itu akan berhasil. "Kami membutuhkan negara-negara dari seluruh dunia untuk membantu kami melindungi transit komersial," imbuhnya.

Ketegangan di Selat Hormuz meningkat sejak Presiden AS, Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir Iran tahun 2015 dengan kekuatan dunia. Ia kemudian menjatuhkan sanksi pada ekspor minyak Iran dan sektor industri utama lainnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4689 seconds (0.1#10.140)