Taiwan Tembakkan 117 Rudal Disaat China Gelar Latihan Militer

Rabu, 31 Juli 2019 - 10:30 WIB
Taiwan Tembakkan 117 Rudal Disaat China Gelar Latihan Militer
Militer Taiwan menembakkan lebih dari 117 rudal ketika China menggelar latihan militer di dekat wilayahnya. Foto/Istimewa
A A A
TAIPEI - Lebih dari seratus rudal ditembakkan militer Taiwan dalam serangkaian latihan tembak langsung. Aksi itu dilakukan ketika militer China melakukan latihan di dekatnya.

Kantor berita Centra News Agency (CNA) Taiwan melaporkan selama latihan dua hari yang dimulai pada hari Senin, militer Taiwan meluncurkan 117 rudal, diantaranya adalah 12 jenis senjata yang berbeda dengan jarak yang cukup jauh untuk membersihkan Selat Taiwan, jalur air strategis yang hanya 81 mil lebarnya di bagian tersempit.

Empat puluh satu rudal ditembakkan pada hari Senin, CNA melaporkan mengutip Wakil Kepala Staf Pertahanan Nasional Li Chao-ming.

Pada hari yang sama, sejumlah pesawat tempur F-16 Taiwan berlatih menyerang kapal pendarat dengan rudal anti-kapal AGM-84 Harpoon. Latihan ini dipandang sangat penting untuk mempertahankan pulau mereka seandainya Beijing memutuskan untuk menyerang.

Latihan ini dilakukan saat China melakukan latihan militernya sendiri di kedua ujung Selat Taiwan yang diawasi ketat.

"Tentara nasional terus memperkuat kapasitas pertahanan kuncinya dan jelas percaya diri dan mampu mempertahankan keamanan negara," kata kementerian pertahanan Taiwan dalam menanggapi latihan militer terbaru China seperti disitir dari Business Insider, Rabu (31/7/2019).

Sebuah daerah di lepas pantai provinsi Guangdong dan Fujian diblokir dari Senin hingga Jumat untuk kegiatan militer di Laut China Selatan, sementara daerah di lepas pantai provinsi Zhejiang ditandai untuk latihan militer di Laut China Timur dari Sabtu hingga Kamis. Begitu dua pemberitahuan yang dikeluarkan administrasi keselamatan laut China.

Rincian mengenai latihan itu terbatas, tetapi analis militer China mengatakan kepada South China Morning Post bahwa latihan ini dimaksudkan untuk menunjukkan tekad Beijing dalam menanggapi transit Selat Taiwan yang rutin oleh Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dan penjualan senjata senilai USD2,2 miliar ke Taiwan.

Dalam buku putih pertahanan terbarunya, yang pertama dalam empat tahun, China dengan tegas menyatakan kembali posisinya yang sudah lama dengan tajam mengkritik tidak hanya penjualan senjata AS ke Taiwan untuk memberikannya kemampuan untuk pertahanan yang kredibel dan seringnya transit kapal perang AS di Selat Taiwan, tetapi juga operasi kebebasan navigasi reguler dan penerbangan bomber di Laut China Selatan.

"China dengan tegas menentang praktik yang salah dan kegiatan provokatif pihak AS terkait penjualan senjata ke Taiwan, ... masuk secara ilegal ke perairan teritorial China dan ruang udara serta maritim di dekat pulau-pulau dan terumbu karang yang relevan, dan luas jangkauan dan pengintaian dekat," bunyi laporan itu.

Mengenai Taiwan secara khusus, buku putih itu menegaskan bahwa China tidak akan meninggalkan penggunaan kekuatan sebagai sarana mencapai penyatuan kembali dengan Taiwan, sebuah wilayah demokrasi yang diperintah sendiri yang dirasakan oleh pemerintah komunis di Beijing sebagai provinsi separatis.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9834 seconds (0.1#10.140)