Kampanye Bangga Aksara Jawa Harus Terus Didengungkan

Senin, 29 Juli 2019 - 20:49 WIB
Kampanye Bangga Aksara Jawa Harus Terus Didengungkan
Agenda Sarasehan Gerakan Bangga Menggunakan Aksara Jawa (Gerbang Praja) yang digagas Dinas Sosial DIY menghadirkan Emha Ainun Najib di Balai Desa Wirokerten, Banguntapan Bantul. FOTO/IST
A A A
BANTUL - Kebanggaan menjadi orang Jawa adalah memiliki akasara Jawa. Untuk itu gerakan untuk bangga menggunakan aksara Jawa terus didengungkan Dinas Sosial (Dinsos) DIY.

Kepala Dinsos DIY, Untung Sukaryadi mengatakan gerakan restorasi sosial melalui gerakan bangga penggunaan aksara Jawa (Gerbang Praja) terus dilakukan hingga desa. Akhir pekan lalu pihaknya bersama tim SAR DIY menggelar sarasehan DI Balai Desa Wirokerten, Banguntapan, Bantul. "Ini sebuah gerakan ajaskn untuk bangga memiliki aksara Jawa. Karena lama kelamaan aksara Jawa rawan ditinggalkan," ungkapnya kepada wartawan, Senin (29/7/2019).

Dijelaskannya, aksara Jawa bukanlah sekedar aksara. Namun berisi sebuah karakter mulai dari ha na ca ra ka hingga ma ga ba tha nga." Ke depan kita siapkan Parangkusumo sebagai padepokan gerbang Praja di Bantul," ulasnya.

Dilanjutkannya, agenda Gerbang Praja yang juga melibatkan grup musik Jawa Genk Kobra ini akan terus berlanjut di semua desa di DIY. Band yang dipimpin Joko Adipati ini pun menjadi magnet masyarakat ikut dalam sarasehan budaya hingga pengajian yang mewarnai kegiatan tersebut.

Dalam sarasehan yang digelar di Balai Desa Wirokerten pada Jumat (26/7 /2019) lalu menghadirkan Budayawan Emha Ainun Najib atau akrab disapa Cak Nun. Ratusan warga bersama anggota SAR yang dipimpin Komandan SAR DIY Brotoseno diharapkan menjadi garda depan agenda restorasi sosial tersebut. "Restorasi artinya mengembalikan atau kembali pada nilai yang hilang," kata Cak Nun.

Untuk itu, warga masyarakat harus mencari dan mengembalikan yang hilang. "Ada dinamika dan kemudian diajak kembali melalui restorasi. Ini penting aksara Jawa Harus dikembalikan, kembali digunakan kembali diajarkan dan nilai nilai aksara juga diterapkan," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.7035 seconds (0.1#10.140)