Perbaiki Ruang Kapal Tongkang, 4 Pekerja Doking Meninggal

Senin, 29 Juli 2019 - 07:44 WIB
Perbaiki Ruang Kapal Tongkang, 4 Pekerja Doking Meninggal
Tim Basarnas gabungan saat mengevakuasi jasad korban saat memperbaiki kapal tongkang Zulkifli 2 di Dok perkapalan Kodja Bahari pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Minggu (28/7/2019) malam.
A A A
SEMARANG - Empat pekerja doking kapal PT. Kodja Bahari meregang nyawa saat memperbaiki kapal tongkang "Zulkifli 2" di Dok perkapalan Kodja Bahari Jalan Asahan No. 3 pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Minggu (28/7/2019) malam.

Keempatnya diketahui ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada tengah malam tadi dan pada pukul 02.55 WIB berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia.

Kejadian tersebut menimpa Mardjono (61) asal Gondosari II NO.39 RT 07/17 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi. Sedangkan 3 korban lainnya adalah Lamani (32), Muhammad Nur Huda (22) dan Jadi (33), ketiganya berasal Desa Pentur, Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.

Kepala Basarnas Jateng Aris Sofingi mengungkapkan, kronologi kejadian berawal saat Minggu (28/07/ 2019) siang empat korban tersebut sedang melakukan aktivitas perbaikan ruang dalam kapal (palka) namun hingga sore tak ada kabar.

"Pada pukul 21.30 WIB, Wiratno (46), Mandor pekerja yang sedang menunggu ke-4 pekerja itu curiga keempatnya yang ada di dalam kapal tongkang tidak kunjung keluar dari palka, sehingga menyuruh Puji Waloyo (37) untuk mengecek. Namun ke-4 orang pekerja tidak ditemukan, hanya menemukan barang- barang yang diduga milik pekerja yang ada diatas kapal tongkang," beber Aris.

Puji kemudian menghubungi Irwan ( Kabag Produksi PT. Koja Bahari ) dan selanjutnya dilakukan pengecekan kembali bersama-sama keatas kapal tongkang "Zulkifli 2". Saat pintu palka dibuka, ke-4 pekerja doking yang dicari ditemukan telah tergeletak di dalam kapal tongkang tersebut.

"Ke empat 4 korban di dalam ruang palka kapal itu diduga menghirup gas beracun sehingga menyebabkan mereka meninggal dunia" ungkapnya.

Dengan informasi tersebut, kepala seksi Operasi dan Siaga Basarnas Jateng Agung Hari Prabowo mengirimkan satu tim rescuer untuk melakukan evakusi dengan dilengkapi alat mountenering dan alat bantu nafas Self Contain Breating Aparatus (SCBA).

Kondisi kapal tongkang yang berdiameter palka kurang lebih 45 cm, kedalaman 5 meter, panjang 100 meter dan lebar 50 meter tersebut masih mengeluarkan aroma gas beracun.

"Di ruang palka yang sempit masih tercium bau gas beracun yang sangat menyengat, sehingga cukup membahayakan para rescuer yang turun evakuasi sehingga mereka kami bekali SCBA" tegas Agung.

"Alhamdulillah Setelah upaya kurang lebih 2 jam, Basarnas dan tim SAR gabungan diantaranya Polair, KPLP, RSUD Kariadi, korban berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia. Selajutnya korban dibawa ke RSUD Kariadi Semarang," pungkasnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.9432 seconds (0.1#10.140)