Ditanya Apa Kangen Tinggal di Rumdin Wali Kota Solo, Gibran Tersipu

Minggu, 28 Juli 2019 - 16:45 WIB
Ditanya Apa Kangen Tinggal di Rumdin Wali Kota Solo, Gibran Tersipu
Presiden Jokowi bersama putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka saat di Warung Makan Ayam Goreng Mbok Karto Timbel Sukoharjo, Minggu (28/7/2019). FOTO/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka masih belum terbuka terkait kesediaannya untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo tahun 2020 mendatang. Bos usaha Markobar itu nampak tersipu ketika ditanya apakah kangen untuk kembalin tinggal di Loji Gandrung yang merupakan Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota Solo.

Apa tho,” ucap Gibran sembari tersenyum tersipu saat ditanya para wartawan usai makan siang di Warung Makan Ayam Goreng Mbok Karto Timbel di Kabupaten Sukoharjo, Minggu (28/7/2019). Dalam kesempatan itu juga hadir Presiden Jokowi dan istri, Iriana Jokowi, serta istri Gibran, Selvi Ananda berikut puteranya, Jan Ethes Sri Narendra. Semasa Jokowi menjabat Wali Kota Solo selama satu periode, dan dua tahun sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, tentunya bersama keluarga tinggal di Loji Gandrung yang merupakan Rumah Dinas Wali Kota Solo. Jika masuk dalam Pilkada Solo tahun 2020 dan menang, tentunya Rumah Dinas Loji Gandrung telah menanti untuk ditempati.

Saat ini, lanjut Gibran, pendaftaran di KPU terkait Pemilihan Wali Kota Solo juga belum dibuka. “Ya entar aja, ya nggak nunggu juga,” ucapnya. Jika nantinya pendaftaran Pemilihan Wali Kota Solo dibuka, Gibran mempersilahkan para wartawan untuk memberi kabar kepada dirinya. Gibran mengaku telah membaca hasil survei dari Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo terkait kepemimpinan Solo periode 2020-2025.

Suami Selvi Ananda ini juga memberikan apresiasi dan terimakasih kepada warga Solo dalam memberikan penilaian positif kepada dirinya. Sedangkan di dalam keluarga, kedua orangtuanya membebaskan untuk menentukan sikap dan jalan hidup sendiri. “Bapak dan Ibu tidak pernah memaksakan harus jadi ini, jadi itu. Cukup demokratis dan tidak ada pemaksaan,” tuturnya.

Ditanya apakah pasca survei sudah ada partai politik yang mendekati dan berkomunikasi untuk mengusung dirinya dalam Pemilihan Wali Kota Solo, Gibran enggan membeberkan. “Kalau itu entar ajalah, saya masih fokus bisnis dan ekspansi sama Kaesang,” tegasnya.

Sebelumnya, Hasil riset Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo menunjukkan Gibran-Kaesang masuk empat besar dari sepuluh kandidat tokoh Solo yang memiliki popularitas, aseptabalitas, dan elektabilitas tinggi. Berdasarkan political personal, empat tokoh memiliki popularitas tinggi yakni Gibran dan Achmad Purnomo (Wakil Wali Kota Solo) masing masing mencapai 90%. Disusul Kaesang sebesar 86%, dan Teguh (Ketua DPRD Solo) 49%.

Nama lainnya yang muncul adalah Gus Karim (ulama) 25%, Gareng S Haryanto (Ketua Kadin Solo) 21%. Sementara, Her Suprabu (eks ketua tim kampanye daerah Solo, Jokowi-Ma’ruf sekaligus pengusaha), dan professor Ravik Karsidi (mantan Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo) masing masing 18%. Dua nama tersisa adalah Slamet R (pengusaha) 13%, dan R Wahyudi (akuntan publik) 11%.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2354 seconds (0.1#10.140)