Rudal Topol-M Milik Rusia Ini Bisa Sasar Seluruh AS
MuhaiminMOSKOW - Luar biasa pencapaian Rusia dalam bidang persenjataan militer. Baru-baru ini Rusia berhasil menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Topol-M dari rentang latihan Kapustin Yar di bagian barat negara itu. Misil ini mampu membawa hulu ledak nuklir dan bisa menargetkan seluruh daratan Amerika Serikat (AS).
Kemampuan jangkauan ICBM Topol-M adalah 11.000 kilometer. Sedangkan jarak Rusia dengan Amerika sekitar 8.881 kilometer.
Tes misil berlangsung hari Jumat. Kementerian Pertahanan setempat mengatakan misil itu berhasil menghantam target di Sary-Shagan, Kazakhstan, yang berjarak lebih dari 2.500 kilometer dari Kapustin Yar.
Baca Juga:
Uji coba dilakukan oleh pasukan rudal strategis Moskow. "Pada 26 Juli 2019, unit tempur pasukan rudal strategis melakukan uji peluncuran rudal balistik antarbenua dari sistem rudal Topol mobile berbasis darat dari rentang latihan di pusat Kapustin Yar di wilayah Astrakhan. Misil mencapai target di kisaran Sary-Shagan di Kazakhstan dengan akurasi yang ditentukan. Tugas peluncuran dilaksanakan sepenuhnya," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam siaran pers, yang dilansir kantor berita TASS, Minggu (28/7/2019).
Topol-M juga dikenal sebagai SS-27 Mod 1, Sickle B, RS-12M1, RS-12M2 dan RT-2PM2. Misil-misil tersebut, baik versi mobile maupun versi berbasis silo dikembangkan oleh Rusia setelah runtuhnya Uni Soviet, meskipun pengerjaan awal sudah dimulai pada 1980-an. Tetapi rudal itu dirancang ulang pada tahun 1992 dan telah digunakan militer Rusia sejak 1997.
Topol-M dengan panjang 21,9 meter, lebar 1,9 m memiliki berat peluncuran 47.200 kilogram. Pada awalnya, misil ini dikembangkan untuk membawa hulu ledak nuklir tunggal 500 ton.
Namun, Rusia kemudian mengembangkan Topol-M untuk membawa hulu ledak nuklir 1 metrik ton dan juga telah mampu menempatkan enam hulu ledak nuklir Multiple Independently Targetable Reentry Vehicle (MIRV), sehingga bisa menargetkan lebih dari satu lokasi musuh.
Topol-M dipandu oleh Global Satellite Satellite System (GLONASS) dan memiliki sistem Post-Boost Vehicle (PBV) untuk mengaktifkan dan meluncurkan hulu ledaknya.
Senjata ini dilengkapi dengan sistem respons balasan dan umpan untuk menembus perisai anti-rudal musuh. Reentry vehicle misil ini dapat melakukan manuver pengelakan untuk mencapai targetnya. Tak hanya itu, Topol-M juga memiliki kemampuan untuk melawan radiasi, interferensi elektromagnetik, dan gangguan fisik.
Saat ini, Rusia diyakini memiliki 80 unit rudal Topol-M. Angka itu merupakan prediksi laporan militer AS. Rusia pada 2009 menyatakan bahwa mereka tidak akan membangun rudal Topol-M lagi.
(nun)
loading...
Berita Terkait
- Amerika Kembali Uji Coba Rudal Canggih Jarak Menengah
- Luar Biasa, Rudal Kalibr Rusia Hantam Target 250 Km dalam 2 Menit
- PBB Setujui Resolusi yang Kutuk Pendudukan Rusia atas Crimea
- Trump Sebut Korut Akan Kehilangan Segalanya Jika Musuhi AS
- Filipina Segera Borong Rudal Jelajah Supersonik Tercepat di Dunia
- Begini Tas Kerja Putin yang Berisi Tombol Pemicu Perang Nuklir
- Dua Pesawat Bomber Amerika Berkeliaran di Dekat Taiwan
- Muhammad Masuk Daftar Nama Bayi Terpopuler di Amerika
- Lawan Iran, Amerika Siap Kerahkan 7.000 Tentara Tambahan
- Amerika Sebut Iran Bunuh 1.000 Demonstran Selama Kerusuhan
BACA JUGA
- Pelatih Karate Indonesia: Target Rifki Meleset
- Akhir Tahun, Mandiri Kartu Kredit Tawarkan Paket Khusus Aneka Destinasi Wisata
- Kota di India Sediakan Mantel untuk Sapi Saat Musim Dingin
- Menteri KKP Beri Solusi Soal Bantuan Modal Bagi Pembudidaya Ikan
- Turki Kembali Tegaskan Tidak Akan Lepas S-400 Rusia
- Saatnya Timnas Indonesia U-23 Berpesta di SEA Games
- Sambut Pengoperasian Bandara Banjarmasin, AP I Beri Santunan Rp310 Juta
- Jelang Aksi Demo, Polisi Hong Kong Sita Sepucuk Pistol
- Polisi Kejar Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa UMP
- Rodgers Effect dan Sensasi Vardy Bikin Leicester Garang