Komisi VIII DPR Dorong Pemasaran Kube Semarang

Sabtu, 27 Juli 2019 - 20:10 WIB
Komisi VIII DPR Dorong Pemasaran Kube Semarang
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang beserta rombongan yang didampingi Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu mengunjungi Kube Regol Jaya di Bugangan, Semarang Timur, Jumat (26/7/2019). FOTO/SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Komisi VIII DPR RI mengunjungi wilayah kelompok usaha bersama (Kube) Regol Jaya di Jalan Bugangan VI RT 01 RW 01, Kelurahan Bugangan, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (26/7/2019).

Kube Regol Jaya ini merupakan usaha olahan ikan bandeng (pepes, presto, otak-otak), pepes udang, pindang salem dan kakap. Dalam kesempatan tersebut, rombongan Komisi VIII DPR yang dipimpin Wakil Ketua Marwan Dasopang memantau langsung pemanfaatan bantuan sosial modal usaha Kube Tahun 2019 untuk 30 Kube Kota Semarang total Rp600 juta (setiap Kube Rp20 juta).

Menurutnya, perlu adanya saling koordinasi antara pemerintah daerah dengan instansi terkait dalam upaya pengembangan dan peningkatan pemasaran Kube.

“Perlu dikoordinasikan, terutama menangani kemiskinan. Kemiskinan yang menjadi amanat UU yang harus segera ditangani oleh negara tidak sekadar berhenti memenuhi kebutuhan dasar tetapi bagaimana cara menggeser mereka menjadi tidak miskin,” kata Marwan.

“Bagaimana caranya, termasuk dengan cara ini ada Kube yang kebetulan ini punya kesamaan, seperti olahan ikan bandeng presto,” ungkapnya.

Namun pihaknya sudah mulai berpikir tidak kelompok, tetapi menyasar pada individu yang punya talenta. “Jadi kalau dia kategori miskin tapi tidak punya akses terhadap modal. Dia butuh modal 10 juta, dia akan keluar dari kemiskinan karena dia menjadi katakanlah juragan sayur atau apa,” tukas Marwan.

Oleh karena itu, Komisi VIII akan menyasar hal itu untuk yang akan datang. Maka tidak bisa tidak, sinergi dengan pimpinan daerah, wali kota dan lain sebagainya itu penting. “Kami berkeyakinan bahwa tidak semua masyarakat miskin ini tidak berhasrat untuk segera selesai dari kemiskinan,” ucapnya.

Sehingga pihaknya meminta bagi Kube yang punya talenta, untuk diberi ruang. Tentu, wali kota sebagai penguasa daerah memahami karakter masyarakatnya.

Sementara, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu mengaku bersyukur Kube Regol Jaya mampu bergerak dalam pemasaran. “Alhamdulillah dari hasil ikan ini, ibu-ibu bisa dapat tambahan untuk kebutuhan. Itu membuktikan ibu-ibu dengan modal hanya sebagai stimulan, tapi hingga 2019 ini bisa menghasilkan olahan-olahan baik bandeng presto, otak-otak, pepes,” tandas Wawali yang akrab disapa Ita ini.

Namun demikian, pihaknya tetap mendorong Dinas Sosial bersinergi dengan dinas terkait dalam upaya pengembangan hingga pemasaran olahan yang dilakukan Kube Regol Jaya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0995 seconds (0.1#10.140)