Akitvitas Gunung Merapi Meningkat, Sleman Giatkan Pos Pantau Siaga

Senin, 14 Januari 2019 - 21:30 WIB
Akitvitas Gunung Merapi Meningkat, Sleman Giatkan Pos Pantau Siaga
Petugas BPBD Sleman dan warga sedang melakukan pemantauan di pos pantau siaga lapangan Stiper, Kalitengah Kidul, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Minggu (13/1/2019) malam. FOTO/IST/DOK.BPBD Sleman
A A A
SLEMAN - Gunung Merapi yang ada di perbatasan Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten, akhir-akhir ini terus mengeluarkan guguran kubah lava pijar. Sepanjang Minggu (13/1/2019) terjadi 15 kali guguran lava (14 kali ke arah tenggara dan 1 kali ke arah timur laut) dengan jarak luncur 100-600 meter. Jarak luncur lava pijar tercatat lebih jauh yakni mencapai 1,7 km pada Sabut (12/1/2019) pukul 01.45 WIB.

Kondisi ini juga diikuti pertumbuhan kubah lava. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat untuk periode 4-10 Januari 2019 volume lava mencapai 439.000 meter kubik (m3) dengan pertumbuhan 3.400 m3 per hari. Jumlah ini meningkat dibandingkan periode 27 Desember 2018-3 Januari 2019, yaitu 415.000 m3. Namun ada penurunan, sebab periode 27 Desember 2018-3 Januari 2019 rata-rata 3.800 m3 per hari.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistis pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan mengatakan, atas kondisi tersebut, selain dengan meningkatkan kesiapsiagaan, pihaknya juga akan lebih menggiatkan lagi pemantauan terhadap aktivitas Merapi, baik di posko Induk Pakem maupun pos-pos pantau siaga.

Untuk malam hari, petugas BPBD bersama dengan instansi terkait dan relawan melakukan ronda di pos pantau siaga. Terutama untuk memantau aktivitas Merapi dan rekomendasi teknis BPTTKG. (Baca Juga: Jalur Evakuasi Gunung Merapi di Klaten dan Magelang Rusak
"Bila ada perubahan ekstrem segera dapat kami jalankan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), khususnya evakuasi penyelamatan masyarakat menuju titik aman," kata Makwan, Senin (14/1/2019).

Makwan menjelaskan, secara umum guguran kubah lava masih dalam posisi aman. Sebab belum melebihi jarak bahaya yang direkomendasi yaitu 3 kilometer (km) dan untuk level Merapi juga masih tingkat waspada. Namun begitu, untuk mengantisipasi adanya hujan abu, sudah menyiapkan 600.000 masker. Dari jumlah itu sebagian sudah didistribusikan ke desa dan puskesmas yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) III.

"Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tidak panik atas kondisi ini serta selalu mengikuti perkembangan dan pemberitahauan resmi," katanya. (Baca Juga: Malam Ini Merapi Muntahkan Lava 6 Kali, Warga Diminta Tenang
Hal yang sama diungkapkan kepala pelaksana BPBD DIY Biworo Yuswantono. Dia mengatakan, kondisi Merapi masih stabil dengan status waspada dan tidak menuju pada kondisi terburuk. Namun begitu pihaknya tetap meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, termasuk terus akan melakukan sosialiasasi, baik kepada masyarakat, petugas dan operator wisata. Serta konsolidasi posko, jaringan komunikasi,
kesiapan barak pengungsian, jalur evakuasi dan logistik.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0794 seconds (0.1#10.140)