Sat Linmas Didorong Jadi Agen Deteksi Gerakan Radikalisme

Rabu, 24 Juli 2019 - 22:27 WIB
Sat Linmas Didorong Jadi Agen Deteksi Gerakan Radikalisme
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto (tengah) didampingi staf Sekretariat DPRD DIY Pat Nugroho saat memberikan keterangan dalam jumpa pers di DPRD DIY Rabu (24/7/2019). FOTO/SINDOnews/Ainun Najib
A A A
YOGYAKARTA - Eksistensi negara kesatuan Republik Indonesia, kerukunan dan perdamaian di Indonesia dihadapkan pada berbagai ancaman dan tantangan. Gerakan radikalisme dan terorisme terus bermunculan di masyarakat. Untuk itu diperlukan deteksi dini untuk mencegah berkembanganya faham ini di masyarakat.

Komisi A DPRD DIY mendorong Satuan Perlindungan Masyarakat (Sat Linmas) bisa digerakkkan melakukan deteksi dini terhadap munculnya gerakan radikalisme dan terorisme. Mereka bisa bersinergi dengan aparat Babinsa dan Babinkamtibmas.

“Pemda DIY ini memiliki pasukan yang jumlahnya 30.858 personel. Ini yang sedang kita coba koordinasikan dengan TNI dan Polri. Satlinmas ini kita dorong menjadi lembaga yang mampu melakukan deteksi dan pencegahan dini munculnya aksi radikalisme dan terorisme,” ungkap Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY, Rabu (24/7/2019).

Dalam konferensi pers di DPRD DIYterkaitdiskusi bertema Strategi Pencegahan dan Penegakan Hukum terhadap Aksi Radikalisme dan Terorisme, Kamis (26/7/2019), Eko menyebut Sat Linmas bisa menjadi perangkat yang efektif untuk melakukan deteksi dini.

Menurutnya dalam keseharianya anggota Sat Linmas ini hidup di tengah-tengah masyarakat, mereka bisa memberikan informasi dan juga berbagai laporan kepada aparat TNI, Polri dan Pemda DIY. Untuk itu diperlukan penambahan kemampuan dan pengetahuan bagi Sat Linmas agar bisa melakukan deteksi dini.

“Kedepan kita perlu perkuat konsolidasi dan koordinasi Satlinmas dengan Babinkamtibmas dan Babinsa untuk menjaga keamanan dan perdamaian di wilayah pedesaan atau kelurahan. Termasuk meng-upgrade kemampuan mereka,” ungkap Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta ini.

Selain Linmas, Pemda DIY juga memiliki FKMD dan Jaga Warga yang jumlahnya tidak sedikit. “Mereka ini yang hidupnya berbasis pedesaan maupun kelurahan sebenarnya potensial untuk diberdayakan guna mendukung langkah-langkah serta upaya-upaya memberantas intoleransi, radikalisme dan terorisme,” tambahnya.

Sementara itu dalam diskusi nanti Kamis besok, Eko menyebut sejumlah narasumber akan dihadirkan di antaranya Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA PhD serta Kapolda DIY Irjen Pol Drs Ahmad Dofiri MSi.

Peserta diskusi sebanyak 100 orang yang terdiri dari perwakilan kepala sekolah, Pusat Studi Pancasila dari berbagai perguruan tinggi , ketua-ketua OSIS dari SMA/SMK, ketua Karang Taruna maupun perwakilan Satlinmas.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1713 seconds (0.1#10.140)