Debit Air Kalitaman Menurun, Pemkot Salatiga Diminta Bangun Sumur Resapan

Rabu, 24 Juli 2019 - 09:35 WIB
Debit Air Kalitaman Menurun, Pemkot Salatiga Diminta Bangun Sumur Resapan
Debit Air Kalitaman Menurun, Pemkot Salatiga Diminta Bangun Sumur Resapan. Ilustrasi
A A A
SALATIGA - Debit air sumber air Kalitaman, Salatiga menurun sekitar 6 meter kubik per detik per tahun. Jika ini dibiarkan, maka dalam kurun waktu 36 tahun mendatang mata air Kalitaman bisa mengering.

Karena itu, Pemkot Salatiga diminta melakukn langkah nyata untuk mengantisipasi mengeringnya sumber air Kalitaman. Adapun langkah yang paling tepat adalah membuat sumur resapan di daerah tangkapan air sumber air Kalitaman. Itu disampaikan tim Usaid Iuwash Plus kepada Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris, Selasa (23/7/2019).

Perwakilan tim USAID Iuwash Plus Oni Hartanto menjelaskan, penurunan debit air di mata air Kalitaman sangat signifikan. Jika tidak diantisipasi maka tidak mustahil mata air akan kering.

“Dari penelitian yang kami lakukan, beban mata air Kalitaman cukup banyak. Setiap satu minggu saja harus memenuhi 2.000 meter kubik kolam pemandian Kalitaman. Dan pada saat pengisian kolam, PDAM tidak bisa melayani warga, atau menunggu kolam penuh,” terangnya.

Menurut dia, dalam satu tahun saja penurunan debit mata air Kalitaman tidak kurang dari 6 liter kubik perdetik, maka pemerintah harus mengambil langkah nyata.

Sebagai bahan perbandingan, dimana program diterapkan di mata air Senjoyo yang telah berhasil. Pada 2013 debit air mata air Senjoyo ada dilevel 800 liter kubik perdetik, dalam dua tahun terakhir ini sudah melebihi 1.000 liter kubik perdetik.

“Program yang kami jalankan adalah pembuatan sumur resapan di area tangkapan air, penghijauan dan pendampingan masyarakat dalam pengelolaan limbah rumah tangga,” tambahnya.

Sementara itu Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris memberikan dukungan terhadap program tersebut. “Di media sosial masalah air mudah booming, jika ada suatu kawasan air mati maka keluhan dan tanggapan media sosial langsung viral. Maka sebab itu, antisipasi akan ketersedian air sangatlah penting dilakukan,” ujarnya.

Muh Haris meminta USAID Iuwash Plus yang memiliki jangkauan antar daerah untuk menjadi jembatan bagi Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang untuk program tersebut.

“Daerah tangkapan air Kota Salatiga adalah daerah atas atau lereng gunung Merbabu yang merupakan wilayah Kabupaten Semarang. Untuk itu, kami minta bantuan USAID Iuwash Plus untuk menjembatani program ini,” ujarnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2497 seconds (0.1#10.140)