Cegah Tsunami, Kapasitas Tangguh Bencana 584 Desa Ditingkatkan

Rabu, 24 Juli 2019 - 08:41 WIB
Cegah Tsunami, Kapasitas Tangguh Bencana 584 Desa Ditingkatkan
Cegah Tsunami, Kapasitas Tangguh Bencana 584 Desa Ditingkatkan. Ilustrasi
A A A
YOGYAKARTA - Sebayak 584 desa yang ada di pesisir selatan Jawa, mulai Anyer-Banyuwangi akan ditingkatkan kemampuan dan kapasitasnya dalam menghadapi ancaman bencana tsunami. Sebagai tindaklanjutnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama relawan mulai dari 12 Juli hingga 24 Agustus 2019 melakukan pemetakan terhadap desa-desa tersebut.

Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB, Lilik Kurniawan mengatakan pemetaan ini penting. Selain untuk mengetahui kondisi di desa tersebut, sekaligus untuk meningkatkan ketangguhan desa dalam menhadapai ancaman bencana tsunami. Karena itu, dalam kegiatan ini mengandeng para relawan setempat agar bisa mengkomunikasikan materi mitigasi bencana kepada masyarakat.

“Hasil dari pemetaan ini akan disampaikan ke pemerintah daerah kabupaten dan kota setempat, agar dapat segera ditindaklanjutinya,” kata Lilik usai menjadi pembicara di Seminar Nasional Pengurangan Risiko Bencana di ruang Balai Senat, Gedung Pusat UGM, Selasa (23/7/2019).

Selain itu, karena penguatan warga desa agar tangguh bencana tidak bisa selesai hanya dengan kegiatan ekpedisi pemetaan ini, maka juga akan mengajak kampus bisa melakukan kuliah kerja nyata (KKN) tematik. Termasuk kepada daerah menginformasikan daerah mana saja yang rawan bencana.

Soal pemasangan baru alat deteksi tsunami, Lilik mengatakan saat ini baru dalam proses pengadaan alat deteksi tsunami bekerjasama dengan beberapa Kementerian dan lembaga terkait. Diantarnya bank Dunia untuk alat tersebut.

General Manager Science GNS, Selandia Baru, Peter Benfell mengatakan selain bekerjasama dengan UGM dan Indonesia. Untuk mengurangi risiko bencana di Indonesia juga melibatkan perusahaan asuransi untuk membayar ganti rugi bagi warga yang terkena bencana serta peneliti bencana dari kampus lokal dan peneliti internasional terutama guna meningkatkan kapasitas riset bencana secara nasional. “Dana untuk riset ini mencapai 40 dolar Amerika per tahun,” paparnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1218 seconds (0.1#10.140)