Siapkan Binter TNI, 15 Pasis Seskoad 2019 KKLDN di Sleman

Selasa, 23 Juli 2019 - 08:38 WIB
Siapkan Binter TNI, 15 Pasis Seskoad 2019 KKLDN di Sleman
Bupati Sleman Sri Purnomo memberikan sambutan saat menerima Pasis KKLDN Dikreg LVIII Sekoad 2019 di ruang Praja I Pemkab setempat, Senin (22/7/2019).
A A A
SLEMAN - Sebanyak 15 perwira siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad), dua diantaanya dari China, selama tiga hari, Senin-Rabu (22-24/7/2019) akan melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan Dalam Negeri (KKLDN) Pendidikan Reguler (Dikreg) LVII 2019 di Sleman.

Para Pasis itu diterima oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo, di Ruang Praja I Pemkab setempat, Senin (22/7/2019). Kegiatan tersebut mengangkat tema “Peran Satuan Komando Kewilayahan dalam Menciptakan Kondisi Sosial, Politik, dan Keamanan yang Kondusif Pasca Pemilu 2019 Guna Mencegah Disintegrasi Bangsa”.

Komandan Seskoad, Mayjen TNI Kurnia Dewantara mengatakan selain untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Pasis tentang penyiapan pembinaan teritorial (Binter) TNI. Kegiatan ini juga bentuk komitmen TNI dalam mempererat tali silaturahmi dengan pemerintah daerah sekaligus menciprakan situasi sosial yang kondusif pasca pemilu 2019.

“Hasil kegiatan ini akan menjadi bahan kajian dan Seminar Nasional yang akan dilaksanakan pada bulan November 2019 nanti,” kata Kurnia Dewantara dalam sambutannya yang dibacakan perwira pendamping KKLDN Pasis Seskoad 2019, Kol Inf Dwi Muharto, Senin (22/7/2019).

Untuk itu, KKLDN ini, bukan hanya di Sleman, namun juga digelar di 12 provinsi, 7 Kodam, 12 Polda, 14 Korem dan 20 Kodim yang tersebar di seluruh Indonesia. KKLDN ini melibatkan personel sebanyak 412 orang yang terdiri dari 308 perwira siswa, 84 pejabat penyelenggara, 20 Pakarlit terdiri dari dosen UNPAD, UNJANI, IPDN dan UNISBA.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan tema yang diangkat pada kegiatan ini sangat strategis. Menurutnya dinamika pesta demokrasi yang baru saja usai, baik pilpres ataupun pileg, telah menyisakan kesan yang mendalam bagi seluruh lapisan masyarakat. Maka perlu adanya upaya-upaya yang kontruktif guna menciptakan situasi masyarakat yang kondusif.

“Karena pertarungannya cukup dinamis, ketika sudah selesai maka ya (pertarungannya) harus selesai,” terangnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9788 seconds (0.1#10.140)