Inggris Bakal Kirim Kapal Selam Nuklir ke Teluk

Selasa, 23 Juli 2019 - 07:13 WIB
Inggris Bakal Kirim Kapal Selam Nuklir ke Teluk
Ilustrasi kapal selam HMS Ambush milik Inggris. Foto/CC BY-SA 2.0/Defence Images/HMS Ambush
A A A
LONDON - Pasca penyitaan kapal tanker minyak Stena Impero milik Inggris di Selat Hormuz pekan lalu, Angkatan Laut Kerajaan Inggris dilaporkan akan meningkatkan kehadiran militernya di Teluk Persia dengan mengirim kapal selam bertenaga nuklir dan pasukan maritim.

Sumber militer setempat mengatakan kepada Daily Express bahwa kapal selam bertenaga nuklir kelas Astute berbobot 7.400 ton yang dilengkapi dengan rudal jelajah dan torpedo, akan ditugaskan dengan misi pertahanan dan intelijen.

Kapal selam itu diharapkan bisa menyadap komunikasi di antara pasukan Iran dan melaporkannya kembali ke markas Angkatan Laut di Inggris.

"Kami mengirim kapal, mungkin sudah menuju ke wilayah itu," kata orang dalam Angkatan Laut Kerajaan. "Perannya adalah postur intelijen rahasia, hanya mengumpulkan informasi untuk mendukung konvoi pengawal tanker yang direncanakan."

Menurut laporan terpisah dari The Sun, Angkatan Laut juga akan mengirim marinir dari 42 Commando.

HMS Duncan, sebuah kapal perusak pertahanan udara tipe 45, dikirim ke Teluk Persia awal bulan ini untuk membantu satu-satunya kapal perang Inggris yang beroperasi di sana, fregat HMS Montrose tipe 23, yang berbasis di Bahrain.

Kapal tanker pemasok, RFA Wave Knight, saat ini ditempatkan di Gibraltar, dan akan transit ke wilayah tersebut pada bulan Agustus, sementara fregat HMS Kent akan dikerahkan di sana pada bulan September.

Angkatan Laut Inggris juga memiliki empat kapal pemburu ranjau dan sebuah dermaga pendaratan kapal yang berkomitmen untuk wilayah tersebut. "Kami memiliki kemampuan untuk mengirim lebih banyak kapal tetapi mereka akan membutuhkan waktu berminggu-minggu sehingga marinir sangat cocok dalam jangka pendek," kata orang dalam militer kepada The Sun.

“Orang-orang telah diberitahu bahwa mereka dapat dikerahkan ke kapal komersial. Tanker sekarang juga cenderung bepergian dalam konvoi dan pengiriman akan dilindungi. Tapi briefing utama kami adalah untuk tidak meningkatkan situasi dan memberikan penghalang."

Pejabat pertahanan Inggris belum mengomentari laporan tersebut, tetapi mereka biasanya tetap bungkam tentang penyebaran kapal-kapal militer.

Laporan bocoran dari sumber militer itu muncul ketika Perdana Menteri Theresa May mengadakan pertemuan darurat pada hari Senin (22/7/2019), yang berfokus pada cara-cara untuk menjaga keamanan kapal pengiriman di Teluk Persia.

Pihak berwenang telah menyarankan kapal-kapal Inggris untuk sementara waktu menghindari Selat Hormuz, setelah Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menahan dua kapal tanker minyak pada hari Jumat, meski satu di antaranya telah dibebaskan.

Teheran mengklaim bahwa kapal tanker minyak Stena Impero yang disita mengabaikan panggilan darurat dari kapal nelayan Iran dan menabraknya.

Pada saat yang sama, para pejabat Teheran mengindikasikan bahwa penyitaan itu terjadi sebagai tanggapan singkat menyusul penahanan sebuah kapal tanker minyak Grace 1 milik Iran di Gibraltar. Kapal disita karena diduga akan mengangkut minyak Iran ke Suriah yang berarti melanggar sanksi Uni Eropa yang dijatuhkan terhadap rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3894 seconds (0.1#10.140)