Mahasiswa UGM Olah Rumput Laut Jadi Obat Kambing Stres

YOGYAKARTA - Tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengolah rumput laut (sargassum sl) menjadi obati bagi ternak kambing dan domba yang stress akibat hiruk pikuk transportasi.

Penemuan mahasiswa kedokteran hewan ini diberinama Erfula-Straw. Selain meminimalisir stress pada kambing dan domba, obat ini juga dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas hewan ternak tersebut.

Ketiga mahasiswa itu adalah Rusyda Nurshitaningrum, Vifia Anggis dan Nuruh Mahbubah. Rusya Nurshintaningruh mengatakan, kambing dan domba yang stres akibat transportasi, bukan hanya akan berdampak pada penurunan kualitas dan kualitas dagingnya, namun juga berpengaruh pada kesehatan. Seperti mengeluarkan darah dan drip loss. Sehingga perlu solusi untuk mengatasi dan mencegah kondisi itu.

“Karena kami kami melakukan penelitian dan membuat obat anti stress bagi hewan ternak kambing dan domba dari rumpu laut,” terangnya dalam siaran pers yag diterima SINDOnews, Senin (22/7/2019).

Rusyda menjelaskan, dipilihnya rumput laut karena memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid sebagai anti-stres karena aktivitas dan juga mengandung polisakarida (bersulfat) pada dinding selnya yang disebut Fukoidan. Di mana kandungan itu memiliki aktivitas imunomodulator yang bisa meningkatkan kemampuan membunuh mikroba.

“Obat itu, sudah kami berikan kepada hewan ternak kambing dan hasilnya menunjukkan bahwa perlakuan kambing yang diberikan rumput laut kadar kortisolnya terjadi penurunan yang lebih banyak dibandingan perlakuan lain,” paparnya.

Selain itu, untuk ratio netrofil/limfosil (N/L) yaitu indikator stress dan peningkatan kadar glukosa kecil serta bobot badan pada perlakuan kambing setelah diberikan rumput laut juga mengalami penurunan paling sedikit. "Hasil tersebut membuktikan bahwa sediaan ekstrak rumput laut, efektif sebagai obat anti stres kambing saat transportasi," terangnya

Vifia Anggis menambahkan obat anti stres dari rumput laut itu tersebut diharapkan bisa menjadi solusi alternatif bagi para pelaku usaha peternakan, terutama dalam penanganan kambing dan domba stres transportasi.