SMEC dan ERELA Bantu Kurangi Penderita Katarak di Kudus

Minggu, 21 Juli 2019 - 14:21 WIB
SMEC dan ERELA  Bantu Kurangi Penderita Katarak di Kudus
Rumah sakit mata di Indonesia, Sumatera Eye Center (SMEC) dan PT ERELA membantu mengurangi penderita penyakit katarak. fOTO iST
A A A
KUDUS - Jumlah penderita katarak di Indonesia mencapai 1,4% dari jumlah penduduk. Artinya saat ini ada sekitar 4 juta warga Indonesia yang menderita katarak. Belum lagi pertumbuhan penderita katarak setiap tahunnya mencapai sekitar 300 ribu orang.

Melihat jumlah tersebut, sebagai rumah sakit mata di Indonesia, Sumatera Eye Center (SMEC) membantu mengurangi penderita penyakit katarak. Demikian dikatakan CEO SMEC Group, Imsyah Satari dalam acara Bakti Sosial Operasi Katarak CSR SMEC- Erela yang digelar di SMEC Kudus, Sabtu-Minggu 20-21 Juli 2019.

Imsyah menegaskan, bertambahnya penderita katarak di Indonesia menjadi masalah yang sangat besar. Belum lagi pertumbuhan tersebut tidak sebanding dengan kemampuan dokter mata di Indonesia dalam melakukan operasi katarak yang hanya sekitar 250 ribu setiap tahunnya, sehingga terjadi backlog atau penumpukan jumlah pasien yang harus ditangani.

"Penumpukan jumlah pasien ini terjadi karena jumlah dokter mata yang masih terbatas serta teknologi operasi katarak yang masih konvensional," ujarnya dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (21/7/2019).

Dunia melalui WHO juga mencanangkan bebas buta katarak tahun 2020 termasuk pemerintah Indonesia. "Sementara kemampuan dan SDM kita terbatas. Sehingga ini akan sulit dicapai. Atas dasar itu, Kota Kudus kami pilih menjadi lokasi baksos karena potensi Kudus yang luar biasa dari segi ekonomi dan juga pertumbuhan penduduk. Potensi ini menjadi sangat penting dikarenakan tidak banyak rumah sakit dan klinik mata yang berada di sini," kata Imsyah.

Seringkali masyarakat harus menempuh perjalanan lebih dari satu jam ke Semarang demi mendapatkan pelayanan mata berstandar internasional. "Ini juga lah yang membuat SMEC menetapkan niatnya untuk membangun klinik spesialis mata di Kota Kudus ini," ujarnya pada acara yang turut dihadiri Bupati Kudus, HM Tamzil, Lily Handojo Presdir PT ERELA dan lainnya.

SMEC dan ERELA, katanya, meluangkan waktu memberikan tenaga dan supporting dengan melaksanakan Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis dengan target 140 pasien. Teknik operasi katarak yang akan digunakan adalah Phacoemulsifikasian. Ini merupakan operasi katarak yang sangat modern, tanpa jahitan dan tidak perlu menunggu lama atau menunggu katarak menjadi matang sebelum dilakukan operasi.

Lily Handojo menyebutkan, bahwa karena angka tingginya katarak di Indonesia tersebut, ERELA dan SMEC mempunyai tanggung jawab untuk menguranginya, meskipun operasi katarak ditanggung BPJS. Namun pihaknya berharap peran mereka dapat mempercepat penanganan penderita katarak.

"Dengan operasi katarak ini semoga SMEC dan ERELA dapat memberikan manfaat bukan hanya kepada penderitanya melainkan juga dapat bermanfaat untuk memberikan peningkatan kesehatan di masyarakat Kudus dan sekitarnya," sebut Lily.

Tak hanya itu baksos tersebut juga diharapkan dapat memberikan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan mata. "Kepada saudara saudari kami warga kabupaten Kudus dan sekitarnya, semua jajaran pemerintahan Kudus yang telah mendukung kami ucapkan terima kasih atas kepercayaanya," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9989 seconds (0.1#10.140)