Pentagon Kirim 500 Tentara ke Arab Saudi

Minggu, 21 Juli 2019 - 08:14 WIB
Pentagon Kirim 500 Tentara ke Arab Saudi
Pentagon mengumumkan pengiriman 500 tentara ke Arab Saudi. Foto/Ilustrasi/Istimewa
A A A
WASHINGTON - Sebanyak 500 tentara dan peralatan militer lainnya dikirim Pentagon ke Arab Saudi. Pengiriman pasukan ini diumumkan Pentagon di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran.

"Gerakan pasukan ini memberikan pencegah tambahan, dan memastikan kemampuan kita untuk mempertahankan pasukan dan kepentingan kita di kawasan dari ancaman yang muncul dan dapat dipercaya," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Komando Pusat AS seperti disitir dari Washington Examiner, Minggu (21/7/2019).

Amerika Serikat (AS) akan 500 tentara, baterai rudal pertahanan udara Patriot, dan pesawat tempur siluman F-22 ke Pangkalan Udara Pangeran Sultan di dekat Ibu Kota Riyadh, menurut BBC.

Sebelumnya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh lembaga pers negara Arab Saudi, Raja Salman setuju untuk menjadi tuan rumah bagi Angkatan Bersenjata AS untuk meningkatkan kerja sama bersama dalam pertahanan keamanan dan stabilitas regional dan untuk menjaga perdamaiannya.

Pengumuman Pentagon datang ketika hubungan Washington dengan Iran memburuk setelah penarikan AS secara sepihak dari perjanjian nuklir 2015 dengan Iran.

Pada hari Kamis, Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa sebuah kapal perang AS menembak jatuh sebuah pesawat tanpa awak Iran di dekat Teluk Persia, tetapi Teheran menyangkal klaim itu.

Sementara Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo membantah pernyataan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif yang menyatakan tidak ada drone Iran yang ditembak jatuh.

"Drone itu ditembak jatuh, dan fakta bahwa Menteri Luar Negeri Zarif tidak tahu atau berbohong tentang hal itu, saya tidak bisa menjelaskannya," kata Pompeo kepada wartawan Jumat di Argentina. "Itu benar terjadi," tegasnya.

Bulan lalu, Iran menembak jatuh pesawat pengintai AS di Selat Hormuz karena dianggap telah melanggar wilayah udara Iran. AS mengecam serangan itu sebagai serangan "tidak beralasan," dengan mengatakan pesawat tak berawak itu berada di atas perairan internasional.

Pengerahan ini menandai pertama kali personel militer AS dikirim ke Arab Saudi sejak 2003 ketika pasukan negara adidaya itu mundur dari negara Kerajaan di Teluk setelah tinggal selama 12 tahun yang dimulai dengan Operasi Badai Gurun ketika Irak menginvasi Kuwait pada tahun 1991.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3774 seconds (0.1#10.140)