Japanese Festival 2019 Tawarkan Sensasi Wisata di Jepang

Jum'at, 19 Juli 2019 - 20:31 WIB
Japanese Festival 2019 Tawarkan Sensasi Wisata di Jepang
Riko Sakamoto, mahasiswi Kwansei Gakuin University (KGU) Jepang saat mengenakan pakaian yukata kepada salah seorang Japanese Festival 2019 di kampus UKSW Salatiga, Jumat (19/7/2019). Foto/IST
A A A
SALATIGA - Kwansei Gakuin University (KGU) Jepang bersama Kantor Biro Kerjasama dan Hubungan Internasional (BKHI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga menggelar Japanese Festival 2019 di Rumah Noto UKSW, Jumat (19/7/2019). Festival ini menyuguhkan berbagai kebudayaan khas Jepang yang secara khusus disiapkan oleh dua mahasiswi asal KGU.

Saat memasuki lokasi acara di Rumah Noto UKSW, pengunjung akan diajak menyaksikan shiki atau suasana empat musim di Jepang yakni panas, semi, gugur dan dingin melalui berbagai ornamen yang dipasang di dinding dan langit-langit.

Di salah satu sudut ruangan, pengunjung juga dapat menuliskan harapannya di sebuah kertas warna untuk digantung pada pohon bambu yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Jepang pada festival Tanabata.

Sementara itu di sudut ruangan lainnya, nampak sejumlah siswa sekolah dasar sedang asik bermain berbagai permainan tradisional Jepang seperti lempar ring, buncy ball scooping, dan shotgun. Sejumlah alat permainan seperti Kamizumo, Fukuwarai, Shogi, Kendama, Daruma Otoshi, dan Koma juga turut dipamerkan.

Mahasiswi KGU Jepang Riko Sakamoto nampak sumringah saat membantu para pengunjung acara Japanese Festival 2019 mengenakan Yukata, pakaian tradisional khas negeri sakura tersebut. Salah satu peserta volunteer program ini, juga tidak keberatan saat sejumlah pengunjung mengajaknya ber-swafoto.

Kamiguchi, peserta volunteer program dari KGU menyebut dua stand lainnya turut diserbu pengunjung yang tidak hanya berasal dari lingkungan UKSW saja, tapi juga masyarakat umum. Stand makanan khas Jepang yang menyediakan takoyaki, snow ice, miso soup, apple candy, serta onigiri tak kalah ramai dikunjungi.“Saya dan Riko Sakamoto mempersiapkan acara ini kurang lebih selama satu bulan. Saya senang dapat memperkenalkan budaya Jepang pada masyarakat,” ujarnya.

Direktur BKHI UKSW Frances Sinanu mengatakan, kegiatan utama dua peserta program volunteer KGU di Salatiga adalah mengajar di sekolah mengenai budaya dan bahasa Jepang. Namun disamping hal tersebut, keduanya juga berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh BKHI.

Frances berharap Japanese Festival kali ini dapat menjangkau lebih banyak pengunjung. “Mengingat bahwa KGU adalah salah satu universitas partner terlama UKSW, senang dapat menjadi perpanjangan tangan lintas budaya dari kedua negara ini,” tuturnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9409 seconds (0.1#10.140)