Angkatan Udara India Pertimbangkan Beli Jet Su-57 Kembali

Jum'at, 19 Juli 2019 - 14:36 WIB
Angkatan Udara India Pertimbangkan Beli Jet Su-57 Kembali
Pesawat jet tempur generasi kelima Rusia, Su-57. Foto/Zee News
A A A
NEW DELHI - India siap mempertimbangkan kembali kerjasamanya dengan Moskow untuk pembuatan bersama atau pun pembelian jet tempur generasi kelima Su-57 Rusia. Kepala Staf Angkatan Udara India Birender Singh Dhanoa mengatakan keputusan itu diambil setelah pesawat tersebut ditugaskan dan diuji oleh militer Moskow.

Dhanoa mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar resmi Angkatan Bersenjata Rusia, Krasnaya Zvezda, bahwa India akan membuat keputusan tentang jet Su-57 setelah melihatnya beraksi di Rusia, dan setelah Moskow menghadirkan pesawat baru tersebut di New Delhi.

Berdasarkan kontrak yang ada, jet Su-57 pertama akan diperkenalkan ke layanan militer Rusia akhir tahun ini, sedangkan entri kedua akan diselesaikan pada tahun 2020.

Pada pertengahan Februari, direktur perusahaan teknologi Rostec untuk kerja sama internasional, Viktor Kladov, mengatakan bahwa India telah menunjukkan minat yang besar pada jet tempur Su-57. Menurutnya, ketertarikan pembeli asing pada Su-57 menegaskan bahwa produksi serial pesawat tempur multi-peran modern ini harus dimulai sesegera mungkin.

Wakil Direktur Layanan Federal Rusia untuk Kerja Sama Teknis-Militer (FSMTC), Anatoly Punchuk, mengatakan bahwa Rusia siap untuk melanjutkan pekerjaan dengan India pada teknologi jet tempur generasi kelima Su-57."Keputusan untuk menunda sementara proyek ini dibuat oleh India," katanya, seperti dikutip Sputniknews, Jumat (19/7/2019).

Pesawat Su-57, yang sebelumnya dikenal sebagai Prospective Airborne Complex of Frontline Aviation (PAK FA), adalah pesawat siluman multi-peran bermesin ganda yang dirancang untuk superioritas udara dan peran tempur.

Pesawat ini dilengkapi dengan sistem avionik canggih dan radar array yang aktif di udara, serta didukung berbagai persenjataan berpresisi tinggi. Jet tersebut melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2010 dan dilaporkan masih diuji oleh militer Rusia.

Pesawat Sukhoi Su-57 yang juga dikenal T-50 sekarang memiliki izin ekspor, dan pemerintah Rusia dilaporkan sedang meninjau dokumen untuk secara resmi mengubah nama pesawat dari T-50 yang merupakan sebutan internal pesawat tersebut.

Dhanoa mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar resmi Angkatan Bersenjata Rusia, Krasnaya Zvezda, bahwa India akan membuat keputusan tentang jet Su-57 setelah melihatnya beraksi di Rusia, dan setelah Moskow menghadirkan pesawat baru tersebut di New Delhi.

Berdasarkan kontrak yang ada, jet Su-57 pertama akan diperkenalkan ke layanan militer Rusia akhir tahun ini, sedangkan entri kedua akan diselesaikan pada tahun 2020.

Pada pertengahan Februari, direktur perusahaan teknologi Rostec untuk kerja sama internasional, Viktor Kladov, mengatakan bahwa India telah menunjukkan minat yang besar pada jet tempur Su-57. Menurutnya, ketertarikan pembeli asing pada Su-57 menegaskan bahwa produksi serial pesawat tempur multi-peran modern ini harus dimulai sesegera mungkin.

Wakil Direktur Layanan Federal Rusia untuk Kerja Sama Teknis-Militer (FSMTC), Anatoly Punchuk, mengatakan bahwa Rusia siap untuk melanjutkan pekerjaan dengan India pada teknologi jet tempur generasi kelima Su-57."Keputusan untuk menunda sementara proyek ini dibuat oleh India," katanya, seperti dikutip Sputniknews, Jumat (19/7/2019).

Pesawat Su-57, yang sebelumnya dikenal sebagai Prospective Airborne Complex of Frontline Aviation (PAK FA), adalah pesawat siluman multi-peran bermesin ganda yang dirancang untuk superioritas udara dan peran tempur.

Pesawat ini dilengkapi dengan sistem avionik canggih dan radar array yang aktif di udara, serta didukung berbagai persenjataan berpresisi tinggi. Jet tersebut melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2010 dan dilaporkan masih diuji oleh militer Rusia.

Pesawat Sukhoi Su-57 yang juga dikenal T-50 sekarang memiliki izin ekspor, dan pemerintah Rusia dilaporkan sedang meninjau dokumen untuk secara resmi mengubah nama pesawat dari T-50 yang merupakan sebutan internal pesawat tersebut.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0102 seconds (0.1#10.140)