Haedar Nashir : Saatnya Bangun Negeri, Akhiri Polarisasi dan Polemik
A
A
A
YOGYAKARTA - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, berharap pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Prabowo Subianto bisa mengakhiri polemik di negeri ini. Momentum itu harus bisa menyelesaikan polarisasi dan sengketa yang tidak berkesudahan.
“Polarisasi dan sengketa akan menjadikan bangsa ini tidak produktif,” tutur Haedar Nashir, di Kantor PP muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (18/7/2019).
Haedar juga mengapresiasi adanya islah, yang bisa memberikan kontribusi bagi kesatuan bangsa. Perihal nanti partai politik memilih bergabung dalam koalisi atau tetap dalam oposisi itu merupakan hak politik setiap parpol.
“Parpol mau gabung atau tidak, itu hak politik masing-masing. Dan itu harus memberikan kemajuan untuk Indonesia,” jelasnya.
Haedar juga mengaku tidak tahu terminologi dalam koalisi ataupun oposisi. Namun jika menjadi oposisi harus mampu melakukan peran cek dan balancing yang bagus untuk konstruksi politik.
“Jangan bawa ormas, akan keliru kalau ada pihak membawa ormas ke proses politik,” terang Haedar.
Bagi Jokowi, Kata Haedar, mandat menjadi presiden dalam periode kedua harus menjadi modal dalam membangun bangsa ini. Negara ini adalah milik bersama seluruh masyarakat, tidak lagi terkotak-kotak dalam kepentingan politik.
“Polarisasi dan sengketa akan menjadikan bangsa ini tidak produktif,” tutur Haedar Nashir, di Kantor PP muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (18/7/2019).
Haedar juga mengapresiasi adanya islah, yang bisa memberikan kontribusi bagi kesatuan bangsa. Perihal nanti partai politik memilih bergabung dalam koalisi atau tetap dalam oposisi itu merupakan hak politik setiap parpol.
“Parpol mau gabung atau tidak, itu hak politik masing-masing. Dan itu harus memberikan kemajuan untuk Indonesia,” jelasnya.
Haedar juga mengaku tidak tahu terminologi dalam koalisi ataupun oposisi. Namun jika menjadi oposisi harus mampu melakukan peran cek dan balancing yang bagus untuk konstruksi politik.
“Jangan bawa ormas, akan keliru kalau ada pihak membawa ormas ke proses politik,” terang Haedar.
Bagi Jokowi, Kata Haedar, mandat menjadi presiden dalam periode kedua harus menjadi modal dalam membangun bangsa ini. Negara ini adalah milik bersama seluruh masyarakat, tidak lagi terkotak-kotak dalam kepentingan politik.
(mif)