Serangan Antraks Tak Berdampak Penjualan Ternak Jelang Idul Adha

Kamis, 18 Juli 2019 - 20:04 WIB
Serangan Antraks Tak Berdampak Penjualan Ternak Jelang Idul Adha
Suasana di Pasar Hewan Siyono, Logandeng, Playen tetap Ramai meksipun penyakit antraks menyerang ternak warga Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. FOTO/SINDOnews/Suharjono
A A A
GUNUNGKIDUL - Kasus antraks yang terjadi di Desa Bejiharjo Kecamatan Karangmojo sempat membuat pedagang khawatir lesunya penjualan sapi. Namun demikian kenyataan di lapangan justru sebaliknya.

Permintaan sapi menjelang hari raya Idul Adha tetap tinggi. Transaksi di pasar Hewan Siyono pun cukup ramai. Banyak pedagang yang bisa menjual hewan mereka dengan harga yang memuaskan. "Tidak ada pengaruh dengan antraks. Transaksi ya tinggi dan harga sapi juga lumayan bagus," ungkap Pomo salah satu pedagang sapi di Pasar Siyono, Logandeng, Playen, Kamis (18/7/2019).

Dijelaskannya untuk sapi yang sudah masuk untuk hewan kurban, rata-rata dijual dengan harga Rp18 juta hingga Rp 20 juta. Sudah banyak pengurus takmir masjid yang mulai melihat lihat sapi sehingga suasan pasar sangat ramai. "Kalau saat ini banyak pedagang luar daerah. Biasanya dikirim ke Jakarta," kata Subeni pedagang lainnya.

Diakuinya penyebaran antraks di Bejiharjo sempat membuat khawatir. Ini lantaran penyakit tersebut mudah menular. "Namun dengan informasi vaksinasi dan Karantina hewan ternyata tidak menyebar," lanjutnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Bambang Wisnubroto menjelaskan, pihaknya berusaha maksimal untuk menekan persebaran antraks. Hal ini dilakukan dengan larangan keluar masuk hewan ternak di area endemi Antraks di Dusun Grogol IV, Bejiharjo, Karangmojo. "Di daerah lain sudah kita periksa dan hasilnya negatif," katanya.

Selain itu, pemeriksaan hewan di pasar yang akan dikirim ke luar daerah juga dilakukan. Dengan demikian, dipastikan hewan ternak yang keluar dari Gunungkidul bebas penyakit. "Tim kita terjunkan ke lapangan, kita beri jaminan kesehatan ternak terutama hewan kurban," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4049 seconds (0.1#10.140)