Saluran Irigasi Mengering, Petani Buat Sumur di Tengah Sawah

KENDAL - Akibat saluran irigasi di Desa Brangsong, Kendal mengering, petani terpaksa membuat sumur di tengah sawah dan menggunakan mesin pompa untuk mengairi sawahnya. Setidaknya 30 hektare sawah di itu terancam gagal panen, karena kekurangan air dan tanah mulai retak-retak.

Galian sumur di tengah sawah ini terpaksa dibuat petani desa Brangsong untuk mencukupi kebutuhan air yang digunakan menyirami tanaman palawija. Sumur dengan kedalaman hanya satu setengah meter ini setidaknya membantu petani mendapatkan pasokan air yang mulai mengering.

Saluran irigasi di sekitar sawah sudah mengering dua bulan lalu. Petani tidak bisa lagi mendapatkan pasokan air dari saluran irigasi ini. Untuk mencukupi kebutuhan air, petani harus menggunakan mesin pompa mengambil air dari sungai besar yang jaraknya 300 meter.

Umi Salamah misalnya, menggali dua sumur di sebelah sawahnya agar bisa mendapatkan air. Sawahnya tidak bisa ditanami padi karena butuh air yang banyak. "Sementara pasokan air mengering. Saya hanya menaman palawija di sawah," terang Umi Salamah.

Di desa Brangsong sendiri setidaknya 30 hektare areal persawahan kekeringan dan terancam gagal panen. Kondisi tanah di areal persawahan mulai retak-retak karena tidak lagi mendapatkan pasokan air.

Kondisi ini sudah terjadi hampir dua bulan. Air dari saluran irigasi tidak mampu mengairi sawah yang berada di tengah. Petani terpaksa menyewa mesin pompa agar bisa mendapatkan air. "Namun kami harus mengeluarkan biaya tambahan Rp300 ribu perhari," terang petani lain, Dimyati.

Petani berharap pemerintah desa Brangsong bisa menyediakan mesin pompa agar sawah petani tidak lagi kering dan tanaman padi yang sudah berusia satu bulan tidak gagal panen. Petani khawatir jika kondisi ini tidak segera ditangani, 30 hektare tanaman padi tidak bisa panen dan mengering.