Kemarau, Ratusan Hektare Tanaman Padi di Semarang Puso

Selasa, 16 Juli 2019 - 09:00 WIB
Kemarau, Ratusan Hektare Tanaman Padi di Semarang Puso
Salah seorang petani di Dusun Prampelan, Desa Sumberejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang saat menimba air di sawahnya, Selasa (16/7/2019).
A A A
SEMARANG - Kemarau panjang membuat saluran irigasi yang mengaliri air ratusan hektare lahan pertanian di Desa Sumberejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang mengering. Akibatnya, ratusan hektare tanaman padi puso dan petani gagal panen.

Salah seorang petani di Dusun Prampelan, Desa Sumberejo, Isnan (52) menuturkan, saluran irigasi sudah mengering sejak beberapa minggu lalu. Sejak saat itu, tanaman padi mulai layu dan akhirnya puso. “Dalam beberapa hari tidak teraliri air, padi langsung mengering. Kalau sudah seperti itu, jelas tidak panen,” tuturnya, Selasa (16/7/2019).

Kondisi ini membuat para petani rugi. Agar tetap mendapatkan penghasilan, mereka harus mencari alternatif dengan menanam tanaman pangan yang bisa tumbuh pada saat musim kemarau.

“Tanaman yang bisa ditanam saat kemarau hanya palawija. Itu pun tetap membutuhkan air meski tidak banyak. Saya harus membuat sumur di sawah agar bisa menanam palawija,” katanya.

Hal serupa juga dilakukan petani lain. Mereka harus bekerja keras agar tanaman palawija yang mereka tanam bisa tumbuh dan menghasilkan uang. “Setiap pagi dan sore, saya harus ke sawah untuk menyirami umbi-umbian dan kacang panjang yang saya tanam,” kata petani lain Nadhirin (48).

Menurut dia, untuk membuat satu sumur dengan kedalaman sekitar lima meter membutuhkan biaya sekitar Rp1 juta. “Jadi saya harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli benih palawija dan membuat sumur. Untuk membangun sumur butuh dana Rp1 juta,” ujarnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.2000 seconds (0.1#10.140)