Berwarna dan Bau, Sungai Langsur Diduga Tercemar Limbah Pabrik
A
A
A
SUKOHARJO - Kondisi Kali (Sungai) Langsur yang melintas di Kelurahan/Kabupaten Sukoharjo diduga tercemar. Air sungai berubah warna menjadi hijau kebiruan yang ditengarai akibat limbah pabrik sejak akhir pekan lalu.
Dugaan pencemaran Kali Langsur sebenarnya sudah lama berlangsung. Selain warna hijau kebiruan, air sungai terkadang berubah menjadi hitam. “Kami tidak tahu pasti penyebabnya, namun kemungkinan akibat limbah pabrik,” kata Kharomah, warga setempat, Senin (15/7/2019). Ketika air sungai berubah menjadi kehitaman, biasanya disertai bau yang tak sedap.
Warga berharap persoalan itu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Warga menginginkan kepastian apakah penyebabnya karena limbah pabrik atau ada hal lainnya. Sebab masalah berubahan warna dan bau tak sedap telah dikeluhkan sejak lama. Namun sampai kini terkesan tidak ada penanganan yang serius.
Warga lainnya, Wawan mengaku perubahan warna sungai ditengarai turut berdampak terhadap air sumur warga. Warga tidak berani memakainya untuk keperluan air minum karena rasanya asin. “Air hanya dipakai untuk keperluan mandi dan mencuci,” ungkap Wawan. Sedangkan untuk keperluan air minum terpaksa harus membeli.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo Agustinus Setiyono mengatakan, pihaknya belum menerima laporan terkait perubahan warna air di Sungai Langsur. Meski demikian, dirinya berjanji akan segera mengecek lokasi. “Kami akan menerjunkan tim untuk mengecek ke Sungai Langsur,” tandas Agustinus.
Pengecekan akan dilakukan DLH dengan melakukan uji laboratorium terhadap kandungan air sungai. Sehingga nantinya dapat diketahui apakah hal itu terjadi akibat pencemaran limbah pabrik atau disebabkan hal lainnya.
Dugaan pencemaran Kali Langsur sebenarnya sudah lama berlangsung. Selain warna hijau kebiruan, air sungai terkadang berubah menjadi hitam. “Kami tidak tahu pasti penyebabnya, namun kemungkinan akibat limbah pabrik,” kata Kharomah, warga setempat, Senin (15/7/2019). Ketika air sungai berubah menjadi kehitaman, biasanya disertai bau yang tak sedap.
Warga berharap persoalan itu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Warga menginginkan kepastian apakah penyebabnya karena limbah pabrik atau ada hal lainnya. Sebab masalah berubahan warna dan bau tak sedap telah dikeluhkan sejak lama. Namun sampai kini terkesan tidak ada penanganan yang serius.
Warga lainnya, Wawan mengaku perubahan warna sungai ditengarai turut berdampak terhadap air sumur warga. Warga tidak berani memakainya untuk keperluan air minum karena rasanya asin. “Air hanya dipakai untuk keperluan mandi dan mencuci,” ungkap Wawan. Sedangkan untuk keperluan air minum terpaksa harus membeli.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo Agustinus Setiyono mengatakan, pihaknya belum menerima laporan terkait perubahan warna air di Sungai Langsur. Meski demikian, dirinya berjanji akan segera mengecek lokasi. “Kami akan menerjunkan tim untuk mengecek ke Sungai Langsur,” tandas Agustinus.
Pengecekan akan dilakukan DLH dengan melakukan uji laboratorium terhadap kandungan air sungai. Sehingga nantinya dapat diketahui apakah hal itu terjadi akibat pencemaran limbah pabrik atau disebabkan hal lainnya.
(nun)