Gunung Merapi Empat Kali Semburkan Awan Panas

Senin, 15 Juli 2019 - 10:48 WIB
Gunung Merapi Empat Kali Semburkan Awan Panas
Merapi terpantau dari Pos Pengamatan Jrakah dengan suhu udara 14.0 °C, kelembaban 90 %rh, pressure 758.8 hpa, angin perlahan dari timur. Foto/Twitter@BPPTKG
A A A
YOGYAKARTA - Gunung Merapi menunjukkan peningkatan aktivitas vulkaniknya. Dalam sehari, awan panas guguran atau dikenal dengan sebutan wedus gembel sampai terjadi sebanyak empat kali.

Kendati demikian Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) belum menyatakan perubahan status Merapi, atau masih tetap bersatatus waspada.

Awan panas guguran yang terjadi pada hari Minggu (14/7/2019) kemarin, masing-masing terjadi pada pukul 10.27 WIB, selama 112 detik dengan jarak luncur 1.100 meter.



Kemudian pukul 18.01 WIB Merapi kembali memuntahkan awan panas sejauh 1.000 meter. Selang beberapa menit, yaitu pukul 18.11 WIB terjadi kembali dengan jarak luncur awan panas 1.000 meter. "Malam hari pada pukul 23.53 WIB awan panas guguran kembali terjadi dengan jarak luncur mencapai 950 meter," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida kepada Sindonews, Senin (15/7/2019).

Dijelaskannya secara detail, awan panas terekam seismogram dengan amplitudo 50 mm, durasi 95 detik, dan jarak luncur 950 meter ke arah hulu Kali Gendol.

Selain awan panas, dalam 24 jam di hari Minggu (14/7/2019), Merapi juga mengeluarkan lava pijar. Tercatat 19 kali lava pijar terjadi sepanjang hari Minggu kemarin.

Hanik mengungkapkan dengan banyaknya lava pijar dan awan panas guguran, menjadikan volume magma tetap stabil. "Kita amati kubah lava berdasarkan analisis foto udara dengan drone tanggal 4 Juli 2019 sebesar 475.000 m3. Volume ini relatif tetap sejak bulan Januari lalu," katanya.

Untuk itu, dia berharap masyarakat tetap tenang. Ini lantaran belum ada perubahan atau pergerakan magma yang tinggi sehingga sekitar Merapi masih aman dikunjungi. "Jarak aman masih lebih dari 3 Km," ulasnya.

Dengan adanya awan panas tersebut ada kemungkinan menimbulkan hujan abu. Untuk itu, masyarakat diminta antisipasi potensi hujan abu yang mungkin terjadi dengan persediaan masker.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6226 seconds (0.1#10.140)